
Sungguh Terlalu! Saham Farmasi Kena ARB 4 Hari Beruntun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham-saham sektor farmasi di Tanah Air lagi-lagi terkena koreksi tajam hingga batas bawah, auto reject bawah (ARB) yang ditetapkan sebesar 7% dalam sehari, setelah sebelumnya saham-saham sektor ini melejit akibat sentimen positif vaksinasi Covid-19.
Padahal, data BEI mencatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,26% di level 6.389,83 dengan 195 saham naik, 304 saham turun, dan 149 saham stagnan.
Nilai transaksi hari ini lagi-lagi tinggi, Rp 23,77 triliun dengan catatan jual bersih (net sell) asing Rp 222,35 milar di pasar reguler.
Gerak Saham Emiten Farmasi, Senin (18/1)
1. Phapros (PEHA), saham -6,81% Rp 1.985, transaksi Rp 404,98 juta
2. Itama Ranoraya (IRRA), saham -6,69% Rp 2.790, transaksi Rp 3,60 miliar
3. Pyridam Farma (PYFA), saham -6,67% Rp 1.120, transaksi Rp 1,57 miliar
4. Indofarma (INAF), saham -6,64% di Rp 5.275, transaksi Rp 5,10 miliar
5. Kimia Farma (KAEF), saham -6,64% Rp 5.275, transaksi Rp 40,11 miliar
6. Kalbe Farma (KLBF), saham +0,91% Rp 1.660, transaksi Rp 360,61 miliar
Dari enam saham farmasi dan pendukungnya, hanya Kalbe Farma yang mampu menguat pada perdagangan hari ini. Tekanan jual investor domestik cukup tinggi. Misalnya saham KAEF yang dilepas investor domestik, sementara asing malah masuk Rp 7,61 miliar.
Saham IRRA juga dilepas investor lokal, mengingat asing justru akumulasi saham produsen jarum suntik dan distributor alat kesehatan ini, dengan beli bersih asing Rp 140 juta.
Kejadian ARB ini kembali terjadi setelah pada perdagangan Jumat (15/1), dan bahkan sejak Rabu (13/1) mayoritas saham farmasi memang sudah anjlok ke level terendah yang diijinkan regulator alias ARB ini.
Dengan demikian, dalam 4 hari terakhir, terjadi koreksi saham-saham farmasi ke level terendahnya.
Saham farmasi anjlok meskipun sebelumnya muncul sentimen positif di mana BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) memberikan lampu hijau penggunaan darurat vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjadi orang pertama yang disuntik Rabu silam, bersama dengan jajarannya di Istana Negara. Semua berjalan dengan baik, tapi tak begitu dengan saham-saham farmasi yang terus anjlok sejak hari itu.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Kas Kimia Farma Naik 300% Jadi Rp2,15 T, Kok Bisa?
