Terkuak! Ini Saham-saham Pilihan Investasi BP Jamsostek

Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 January 2021 16:03
Layanan BPJS Ketenagakerjaan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Layanan BPJS Ketenagakerjaan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2020 menjadi periode yang sendu bagi pasar modal, pun secara umum bagi perekonomian nasional dan global akibat pandemi Covid-19. Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi -5.1%, ditutup di level 5.979, sementara penutupan 2019 IHSG berada di level 6.299.

BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) pun mengungkapkan sejumlah strategi penempatan portofolio terutama investasi saham di tengah kejatuhan pasar saham tersebut.

Sepanjang tahun lalu, BP Jamsostek mencatatkan hasil investasi sebesar Rp 32,30 triliun, dengan imbal hasil investasi alias yield on investment (YOI) yang didapat sebesar 7,38%.

Sementara itu, dari tahun 2016 hingga 2020, dana kelolaan BP Jamsostek tumbuh mencapai 2 kali lipat dengan CAGR (rata-rata pertumbuhan tahunan) sebesar 18,74%, hingga mencapai Rp 486,38 triliun.

Padahal sejak tahun 1977 hingga 2015, dana kelolaan BP Jamsostek berada pada angka Rp 206,58 triliun. Dana kelolaan dan hasil investasi di 2020 tumbuh masing masing sebesar 12,59% dan 10,85% dibandingkan tahun akhir 2019.

Terkait dengan investasi, Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto, mengatakan pengelolaan investasi mengacu pada PP No. 99 tahun 2013 dan PP No. 55 tahun 2015, yang mengatur jenis instrumen-instrumen investasi yang diperbolehkan berikut dengan batasan-batasannya.

Selain itu, BP Jamsostek juga berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (JOJK) No. 1 tahun 2016 yang juga mengharuskan penempatan pada Surat Berharga Negara (SBN) sebesar minimal 50%.

"Untuk alokasi dana investasi, BP Jamsostek menempatkan sebesar 64% pada surat utang, 17% saham, 10% deposito, 8% reksa dana, dan investasi langsung sebesar 1%", tuturnya, dalam siaran pers, Senin (18/1/2021).

Selama masa pandemi, katanya, pengelolaan dana investasi mendapatkan tantangan yang cukup berat, mengingat dampak pandemi Covid-19 dirasakan oleh seluruh bidang usaha di dalam negeri. IHSG bahkan sempat terseok ke level 3.000-an pascaditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi global.

"Kondisi pandemi termasuk pasar investasi global dan regional tentunya memiliki pengaruh pada hasil investasi yang diraih oleh industri jasa keuangan pada tahun 2020. Tapi kami telah mengalihkan mayoritas portofolio pada instrumen fixed income [pendapatan tetap] hingga mencapai 74% dari total portofolio, sehingga tidak berpengaruh langsung dengan fluktuasi IHSG," ujar Agus.

NEXT: Saham-saham pilihannya

Untuk menjaga return investasi, mayoritas penempatan atau 98% penempatan dana BP Jamsostek dilakukan pada saham-saham kategori unggulan alias Blue Chip atau saham-saham yang masuk dalam Indeks LQ45.

Meski demikian, penempatan pada saham non LQ45 juga tetap dilakukan dengan menerapkan protokol investasi yang ketat. Jumlah saham non LQ45 tersebut hanya sekitar 2% besarannya dari total portofolio saham BP Jamsostek.

"Untuk saham, BP Jamsostek hanya berinvestasi pada emiten BUMN, emiten dengan saham yang mudah diperjualbelikan, berkapitalisasi besar, memiliki likuiditas yang baik dan memberikan deviden secara periodik."

Sebagai acuan, mengacu data BEI, berikut saham-saham yang masuk daftar Indeks LQ45 (45 saham likuid dan berfundamental baik), berdasarkan evaluasi minor periode November 2020-Januari 2021.

No.KodeNama Saham Anggota LQ45
1ACESAce Hardware Indonesia Tbk.
2ADROAdaro Energy Tbk.
3AKRAAKR Corporindo Tbk.
4ANTMAneka Tambang Tbk.
5ASIIAstra International Tbk.
6BBCABank Central Asia Tbk.
7BBNIBank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
8BBRIBank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
9BBTNBank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
10BMRIBank Mandiri (Persero) Tbk.
11BSDEBumi Serpong Damai Tbk.
12BTPSBank BTPN Syariah Tbk.
13CPINCharoen Pokphand Indonesia Tbk
14CTRACiputra Development Tbk.
15ERAAErajaya Swasembada Tbk.
16EXCLXL Axiata Tbk.
17GGRMGudang Garam Tbk.
18HMSPH.M. Sampoerna Tbk.
19ICBPIndofood CBP Sukses Makmur Tbk.
20INCOVale Indonesia Tbk.
21INDFIndofood Sukses Makmur Tbk.
22INKPIndah Kiat Pulp & Paper Tbk.
23INTPIndocement Tunggal Prakarsa Tbk.
24ITMGIndo Tambangraya Megah Tbk.
25JPFAJapfa Comfeed Indonesia Tbk.
26JSMRJasa Marga (Persero) Tbk.
27KLBFKalbe Farma Tbk.
28MDKAMerdeka Copper Gold Tbk.
29MIKAMitra Keluarga Karyasehat Tbk.
30MNCNMedia Nusantara Citra Tbk.
31PGASPerusahaan Gas Negara Tbk.
32PTBABukit Asam Tbk.
33PTPPPP (Persero) Tbk.
34PWONPakuwon Jati Tbk.
35SCMASurya Citra Media Tbk.
36SMGRSemen Indonesia (Persero) Tbk.
37SMRASummarecon Agung Tbk.
38SRILSri Rejeki Isman Tbk.
39TBIGTower Bersama Infrastructure Tbk.
40TKIMPabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
41TLKMTelekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
42TOWRSarana Menara Nusantara Tbk.
43UNTRUnited Tractors Tbk.
44UNVRUnilever Indonesia Tbk.
45WIKAWijaya Karya (Persero) Tbk.

"Tentunya faktor analisa fundamental dan review risiko menjadi pertimbangan utama dalam melakukan seleksi emiten. Jadi, tidak ada investasi pada saham-saham gorengan", tegas Agus.

Dia menambahkan, untuk lebih memaksimalkan hasil kelolaan investasi, BP Jamsostek juga mengurangi broker fee atau biaya transaksi penempatan dana dengan manajer investasi.

Agus juga menjelaskan dengan kinerja pengelolaan dana di atas, sebagai Badan Hukum Publik yang bersifat nirlaba, seluruh hasil pengelolaan dana dikembalikan kepada peserta, sehingga BP Jamsostek dapat memberikan hasil pengembangan Jaminan Hari Tua (JHT) kepada pesertanya mencapai 5,63% p.a (per tahun) yang tentunya selalu di atas rata-rata bunga deposito bank pemerintah yang pada tahun 2020 ini sebesar 3,87%.

Sepanjang tahun 2020, penerimaan iuran (unaudited) BP Jamsostek tercacat sebesar Rp73,31 triliun, walaupun terdapat implementasi PP 49 Tahun 2020 tentang relaksasi iuran Program JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), JK (Jaminan Kematian) sebesar 99% dan penangguhan Program JP (Jaminan Pensiun) sebesar 99%.

Iuran tersebut ditambah pengelolaan investasi berkontribusi pada peningkatan dana kelolaan mencapai Rp 486,38 triliun pada akhir Desember 2020.

Adapun sepanjang tahun 2020, pembayaran klaim atau jaminan yang dikucurkan BP Jamsostek mengalami peningkatan sebesar 20,01% atau mencapai Rp 36,5 triliun.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular