Bursa Asia 'Kebakaran', Duh IHSG Bisa Tembus 6.400 Gak yah?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 January 2021 08:57
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks bursa saham dalam negeri pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (15/1/2021) ditutup dengan pelemahan 0,85% ke level 6.373,41.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 127 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 23,68 triliun.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan Goldman Sachs Group Inc. akan menaikkan proyeksi pertumbuhan mereka untuk Amerika tahun ini dan seterusnya apabila Presiden Joe Biden berhasil mengeluarkan stimulus senilai US$ 1,9 triliun.

Lembaga ini memprediksikan perekonomian akan tumbuh mencapai 6,6% tahun ini, atau lebih baik dari sebelumnya yang berada di 6,4%.

Pekan ini Pilarmas menyebut investor mencermati strategi Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas moneter.

Selain itu peresmian dana abadi alias SWF (Sovereign Wealth Fund) dapat menjadi trigger positif bagi pergerakan saham emiten konstruksi. Pelantikan Joe Biden yang akan memberikan sebuah harapan baru bagi Amerika dan tentu saja bagi dunia sehingga pidato presiden ini akan dinantikan oleh pelaku pasar.

Artha Sekuritas menyebutkan pergerakan indeks hari ini masih akan dibayangi kecemasan diakibatkan tingginya kasus Covid. Investor akan mencermati data perekonomian dari China.

Sedangkan Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan bahwa indeks masih bias uptrend dalam January effect, dan potensial akan uji level resisten 6.600. Konsolidasi sementara terbentuk di tengah minimnya sentimen kuat penggerak pasar.

Dari segi teknikal, Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan IHSG mengkonfirmasi pola candlestick Tweezers top yang memberikan signal reversal jangka pendek. Pelemahan IHSG break out support Moving Average 5 hari yang pertama sejak tahun 2021.

Indikator stochastic memberikan signal bearish setelah mengkonfirmasi dead-cross pada area overbought mengiringi divergence MACD yang mulai membentuk cross over negatif.

Secara teknikal pergerakan IHSG memang telah mencapai momentum overbought dan jenuh pada indikator RSI sehingga diperkirakan tekanan pelemahan masih akan terjadi.

Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support (batas bawah) 6.333 dan resisten (batas atas) di 6.418.

Di sisi lain, bursa Asia pagi ini 'kebakaran'. Indeks Nikkei 225 minus 0,70%, Hang Seng juga turun 0,08%, sementara STI Singapura juga terkoreksi 0,71%. Adapun indeks Shanghai naik 0,11%.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular