
3 Jurus BNI Dalam Dongkrak Bisnis Konsumer di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) telah menyiapkan sejumlah strategi dalam mendongkrak bisnis konsumer di tengah pandemi Covid-19 serta persaingan di era bank digital.
BNI terus memperkuat digitalisasi perbankan di tengah makin maraknya perbankan digital di dalam negeri. Bank ini saat ini berfokus untuk meningkatkan kemampuan channel digital yang dimilikinya sehingga dapat memberikan layanan kepada nasabah dengan melalui satu platform yang lengkap.
Demikian disampaikan oleh Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies dalam wawancara di CNBC Indonesia pada Kamis (14/1/2020). Corina mengatakan pengembangan digital tak hanya dilakukan di internal bank, namun juga untuk memfasilitasi partner pihak ketiganya dengan menggunakan layanan Application Programming Interface (API).
"Untuk mendukung perkembangan digitalisasi perbankan, BNI merancang berbagai inisiatif strategi antara lain melakukan percepatan pengembangan terintegrasi yang menurut kami jadi fokus saat ini bagaimana memiliki omnichannel," kata Corina.
Dia menjelaskan, dengan adanya omni channel ini nantinya akan membuat nasabah bisa melakukan berbagai transaksi mulai dari digital management hingga layanan kartu kredit secara digital.
Selain itu, pengembangan mobile banking juga menjadi prioritas perusahaan dan akan dikembangkan menjadi super apps yang bisa menghadirkan layanan keuangan digital.
"Kami juga melakukan ekspansi layanan perbankan melalui strategi partnership ke pihak ke 3, other feature channel dan mengadopsi API services. Jadi itu yang menjadi perkembangan digitalisasi perbankan yang sudah kami rancang dengan beberapa inisiatif ini, terangnya.
Secara garis besar, rencana pengembangan digital BNI terbagi dalam empat inisiatif, yakni Pertama, design dan mengembangkan solusi digital tertegas melalui channel bni dan pihak ketiga jadi ini lebih kepada API services, Kedua peningkatan UI/UX untuk menciptakan pengelaman nasabah yang lebih baik dan MPS jadi positif, Ketiga, meningkatkan strategic partnership dengan mitra BNI untuk memperluas jangkauan dan layanan serta pemasaran produk BNI ke channel pihak 3, dan Keempat, meningkatkan digital mindset dan kapabilitas pegawai untuk optimilisasi proses bsinis digital.
Pada kesempatan yang sama Corina mengatakan bahwa sepanjang 2020, bisnis wealth management di perusahaan mengalami peningkatan signifikan, baik dari sisi jumlah nasabah hingga dana kelolaan (asset under management). Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah nasabah kalangan atas dan literasi keuangan.
"Memang pertumbuhan masyarakat kalangan atas bertambah disertai dengan pemahaman literasi keuangan. Ini sangat bagus menurut kami, ini terlihat dengan meningkatnya jumlah nasabah BNI Emerald, yaitu nasabah yang memiliki dana cukup besar setiap tahunnya. Tumbuh 12% yoy di 2020," kata Corina.
Dia menjelaskan, seiring dengan peningkatan ini nilai AUM reksa dana yang dikelola melalui bisnis ini meningkat 37% YoY hingga akhir 2020. Sedangkan AUM untuk obligasi naik 15% YoY untuk periode yang sama.
"Kita amati juga pertumbuhan dana nasabah kaya dalam situasi pandemi diiringi perubahan perilaku termasuk transaksi financial yang shifting dari konvensional ke online channel," kata dia.
Perubahan perilaku ini dimanfaatkan oleh BNI untuk memberikan edukasi investasi dan penawaran yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing nasabah.
"TIdak sedikit nasabah high affluent yang memanfaatkan momen penyesuaian suku bunga meningkatkan aset kelas melalui penembapat produk investasi yang sesuai profil risiko... Dengan demikian AUM dapat meningkat dan terjaga meski di saat pandemi, pungkasnya.
Sementara itu khusus untuk transaksi kartu kredit, BNI semakin gencar meningkatkan transaksi nasabah memberikan installment atai cicilan 0%.
Corina mengatakan transaksi menggunakan kartu kredit di BNI saat ini cukup terdampak lantaran banyaknya pembatasan yang membuat nilai transaksi juga rendah.
"Jadi kalau diliat memang transaksi kartu kredit ini dengan adanya pembatasan traveling domestik maupun internasional, pembatasan jam operasional mall, hingga pembatasan jumlah pengunjung dine in di resto ini semua transaksi memang terjadi pembatasan," kata Corina.
Untuk mendorong peningkatan transaksi ini, jelas dia, BNI telah menargetkan sejumlah sektor-sektor ekonomi yang memiliki prospek seperti transaksi e-commerce, gadget, kesehatan dan travel related.
"Selain itu nasabah di luar Jakarta transaksi kartu kredit akan difokuskan di merchant lokal strategis dan favorit. Bentuk program yang diberikan sebagai benefit customer akan dibuat lebih menarik termasuk program penawaran installment 0%," terangnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Cemerlang, BNI Terus Didorong Go Internasional