
IHSG Bakal Kehabisan Tenaga di Sesi 2, Siap-siap Ambruk?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Kamis (14/1/21) ditutup menguat 0,17% ke level 6.445,89. Walaupun sempat melemah pada sekitar pukul 10:00 WIB, tapi IHSG berhasil berbalik arah ke zona hijau pada penutupan sesi I hari ini.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 209,57 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 16,56 triliun. 183 saham terapresiasi, 286 saham terkoreksi, sisanya 151 stagnan.
Vaksinasi massal di Indonesia sudah resmi dimulai Rabu kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Warga Negara Indonesia pertama yang mendapat suntikan vaksin CoronaVac buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac. Setelah Jokowi, ada beberapa pejabat yang ikut divaksinasi.
Meski prosesnya akan memakan waktu yang cukup panjang untuk agar vaksinasi di seluruh Indonesia selesai, tetapi harapan akan hidup berangsur-angsur normal kembali, dan perekonomian bisa bangkit kembali.
Sementara itu dari eksternal, Presiden AS, Donald Trump, dimakzulkan oleh House of Representative (DPR) AS Rabu kemarin, seminggu sebelum lengser dari jabatannya.
Trump disebut telah melakukan penghasutan ke massa pendukungnya yang berbuntut pada penyerangan gedung parlemen Capitol Hill. Hal tersebut terjadi 6 Januari lalu, setelah demo besar simpatisan Trump di Washington AS.
Ini merupakan kali kedua Trump coba dimakzulkan oleh DPR setelah tahun 2019 lalu, dan menjadi presiden AS pertama yang mengalami hal tersebut.
Meski demikian pemakzulan tersebut tidak akan terjadi sebab, Senat AS yang dikuasai Partai Republik kemungkinan tidak akan menyetujui hal tersebut. AS menganut sistem dua kamar, sehingga sidang pemakzulan tak hanya mendapat persetujuan DPR tapi juga Senat dan sebaliknya.
![]() Analisis Teknikal IHSG 14 Januari 2021/Tri Putri |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar atas maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung sideways.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.480. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.424.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 70, yang menunjukkan adanya indikator jenuh beli akan tetapi apabila momentum sedang kuat RSI bisa bertahan di zona jenuh beli dalam waktu yang lama.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan selanjutnya cenderung sideways atau menyamping.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500