
Berlomba Tembus Rekor, Market Cap BRI Nyaris Rp 600 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Duo saham bank dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) harganya sempat mencetak rekor tertinggi baru belakangan ini.
Pada pukul 11.44 WIB perdagangan hari ini, Kamis (14/1/2021) harga saham BBCA untuk 1 unitnya dibanderol di Rp 35.125. Sementara itu untuk saham BBRI untuk 1 unitnya dihargai di Rp 4.770. Kedua harga saham tersebut sekarang berada di rentang level tertingginya sepanjang sejarah (all time high).
Nilai kapitalisasi pasar BBCA kini Rp 866,01 triliun dan semakin mendekati Rp 900 triliun. Sementara nilai kapitalisasi pasar saham BBRI saat ini di Rp 588,36 triliun dan semakin mendekati Rp 600 triliun.
Dua saham perbankan tersebut menjadi saham dengan kapitalisasi pasar terbesar yang ditransaksikan di bursa saham domestik dengan bobot lebih dari 10% dari indeks acuan.
Sentimen positif vaksin masih mampu mengerek kinerja harga saham-sahamprosiklikalseperti keuangan dan komoditas.Credit Suisse merekomendasikan agar investor lebih memilih sektor yang pro-siklis, termasuk keuangan dan energi.
Pelemahan dolar AS dan imbal hasil riil obligasi pemerintah Paman Sam yang sudah berada di teritori negatif memicu terjadinyainflowdana asing ke negara-negara berkembang, tak terkecuali Indonesia. Akibatnya harga aset-aset keuangan RI jadi terbang.
Asing membukukan aksi beli bersih senilai Rp 8,11 triliun di pasar reguler sejak awal tahun. IHSG pun melesat lebih dari 7% hingga hari ini sejak awal tahun. Saham BBCA dan BBRI pun turut dikoleksi oleh asing.
Tercatat sejak awal tahun asing sudah mengkoleksi sahamBBCAsebesar Rp 1,52 triliun. Secarayear to date(ytd)kapitalisasi pasar BBCA melesat 3,99%.
Untuk saham BBRI investor asing lebih agresif lagi. Saham bank pelat merah ini telah diborong asing senilai Rp 2,63 triliun di pasar reguler dan kapitalisasi pasarnya melesat hingga 14,39%.
Dua bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa saham domestik ini memang menjadi primadona baik di kalangan investor asing maupun lokal. Baik institusi maupun ritel. Fundamental perusahaan yang kuat menjadi daya tarik saham ini di mata para investor.
Hingga periode 9 bulan tahun 2020 BBRI berhasil membukukan laba bersih 14,1 triliun. Anjlok signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya memang di Rp 24,8 triliun. Total aset BBRI di saat yang sama mencapai Rp 1.448 triliun.
Sementara itu untuk BBCA, hingga kuartal ketiga tahun lalu berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 20 triliun, sedikit lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 20,9 triliun. Total aset BBCA pun kini sudah tembus Rp 1.000 triliun.
Dengan prospek ekonomi tahun 2021 yang lebih cerah dibanding tahun lalu membuat saham-saham perbankan melesat. Vaksinasi Covid-19 yang sudah dimulai di RI membawa harapan adanya pemulihan bagi ekonomi RI yang sekarat.
Setelah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) merestui penggunaan darurat vaksin Covid-19 buatan Sinovac, kemarin Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin tersebut. Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan sampai saat ini.
Dengan begitu wajar saja jika saham-saham bank banyak dikoleksi para investor. Apalagi Menteri BUMN Erick Thohir mensinyalkan akan ada aksi korporasi besar yang melibatkan BBRI, Pegadaian dan PNM.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Optimisme Perbankan Akan Pemulihan Ekonomi 2022