Menuju Rekor Tertinggi, Yuk Lihat Valuasi Saham BRI

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
13 January 2021 08:45
Bank BRI
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada perdagangan Selasa (12/1/2021) ditutup melesat 1,51% ke posisi Rp 4.720/saham. Dalam sepekan terakhir, saham BBRI telah melesat hingga 10,54% dan selama 3 bulan terakhir, saham BBRI telah melesat hingga 49,37%.

Saham BBRI hampir mendekati level tertingginya selama 5 tahun terakhir, di mana level tertinggi sebelumnya berada di level Rp 4.740/saham pada 23 Januari 2020 lalu.

Data perdagangan kemarin menunjukkan, saham BBRI ditransaksikan senilai Rp 1,1 triliun dengan volume perdagangan 230,2 miliar saham. Asing melakukan net buy di saham BBRI sebanyak Rp 632,33 miliar di pasar reguler dan Rp 657,26 miliar di keseluruhan pasar.

Hal ini karena asing sedang 'getol' masuk di saham-saham perbankan, seiring dari perbaikan fundamental perbankan dan valuasi yang wajar. Selain itu, proses vaksinasi tahap awal yang akan dimulai pada hari ini juga mendorong saham-saham perbankan melesat pada perdagangan kemarin.

Proses vaksinasi yang akan dimulai hari ini dapat mendorong pemulihan ekonomi yang semakin besar, walaupun saat ini di sejumlah wilayah di Pulau Jawa dan Bali sedang diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama 2 minggu hingga 25 Januar 2021.

Untuk mendukung program vaksinasi yang akan dimulai hari ini, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelumnya telah memberi label halal dan suci untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) juga telah menerbitkan izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada Senin kemarin. Adapun efikasi dari vaksin Sinovac tersebut sebesar 65,3%.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan vaksin ini dikirimkan ke 34 provinsi. Tahap pertama sebanyak 700.000 dosis vaksin yang dikirim ke daerah-daerah.

"Untuk vaksinasi yang pertama memang prioritasnya di tenaga kesehatan, dokter, perawat yang ada di rumah sakit. Kedua nanti TNI/Polri dan juga guru langsung kita berbarengan dengan itu juga masyarakat," ungkap Jokowi.

Meski vaksinasi sudah dimulai minggu ini, Jokowi meminta kepada semua pihak tetap waspada dan tidak lengah terhadap virus corona (Covid-19). Masyarakat diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Perkiraan vaksinasi akan selesai 3,5 tahun tapi di negara kita Insya Allah kemarin mendapatkan informasi dari Pak menteri 15 bulan, masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai. Kita memang harus kerja keras," jelas Jokowi.

BERSAMBUNG KE HALAMAN BERIKUTNYA >>>

Dalam laporan keuangan BBRI per 30 September 2020, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk turun menjadi Rp 14,12 triliun.

Sejalan dengan turunnya laba bersih perseroan, net interest income atau pendapatan bunga bersih perseroan juga turun 7% menjadi Rp 56,05 triliun per 30 September 2020.

Dari posisi neraca, total liabilitas perseroan per 30 September 2020 sebesar Rp 1.220 triliun, naik dari periode 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 1.183 triliun.

Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 8% menjadi Rp 192,22 triliun. Adapun total aset perseroan per 30 September 2020 naik 2% menjadi Rp 1.447 triliun dari periode 31 Desember 2019 sebesar Rp 1.416 triliun.

Secara fundamental, valuasi harga dibanding nilai bukunya (price to book value/PBV), saham BBRI memang masih terbilang murah, yakni di angka 0,06 kali, lebih murah dibandingkan dengan rata-rata saham perbankan lainnya di angka 1,13 kali dilansir dari Refinitiv.

PBV adalah rasio harga terhadap nilai buku, biasa digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. Misalkan PBV sebesar 2x, artinya harga saham sudah tumbuh sebesar 2 kali lipat dibandingkan kekayaan bersih perusahaan.

Sedangkan apabila menggunakan metode valuasi laba bersih dibandingkan dengan harga sahamnya (price to earnings ratio/PER), saham BBRI sebenarnya masih cukup terjangkau di angka 30,93 kali, walaupun lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata saham keuangan yang memiliki PER sebesar 11,43 kali.

PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular