2 Hari Ngamuk, Ini Analisa Saham BEKS yang Ngeri-ngeri Sedap!

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 January 2021 16:58
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten/BEKS) ditutup melesat 28,72% atau di level Rp 121/saham di akhir perdagangan, Selasa (11/1/2021). Kenaikan hari ini sendiri melanjutkan apresiasi harga saham Bank Banten yang kemarin sempat melesat 34,29% di level ARA.

Sebanyak 5,79 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 687,77 miliar. Harga rata-rata perdagangan hari ini sendiri berada di kisaran Rp 117/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 5,3 triliun.

BPD ini baru saja selesai melakukan aksi korporasi dan meraih dana sedikitnya Rp 1,87 triliun dalam Penawaran Umum Terbatas atau rights issue VI yang selesai pada awal tahun ini. Usai rights issue kepemilikan Pemerintah Provinsi Banten melalui PT Banten Global Development (BGD) naik jadi 78,21% dari sebelumnya 51%.

Kepemilikan saham Pemprov Banten naik karena banyak pemegang saham tidak mengeksekusi haknya. BGD melakukan eksekusi senilai Rp 1,55 triliun, dan ritel atau masyarakat senilai Rp 312,64 miliar. Saat ini PT BGD memiliki jumlah saham 34,29 miliar saham atau 78,21%, sementara masyarakat 9,56 miliar saham dengan porsi 21,79%.

Menurut perhitungan CNBC Indonesia dengan diberlangsungkanya Right Issue yang menyebabkan masuknya dana segar dalam jumlah besar ke Bank Banten maka nilai buku BEKS akan melesat naik ke angka Rp 52/unit.

Kenaikan saham BEKS selama dua hari terakhir juga merespons antusiasme para pelaku pasar terhadap prospek saham BEKS di tahun 2021 dimana di tahun ini diproyeksikan BEKS sudah mampu membukukan laba.

Penambahan modal bagi Bank Banten menjadi prasyarat untuk mendukung pembangunan di provinsi yang selama ini menjadi salah satu penyumbang dana pihak ketiga (DPK) perbankan terbesar secara nasional. Harap diingat, konsumsi menjadi penyumbang utama PDB Banten.

Prospek pinjaman konsumen ini masih sangat cerah mengingat banyaknya pensiunan dan pegawai negeri di wilayah Banten dan luar Banten serta meningkatnya jumlah karyawan secara umum. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2020 ada 91.708 pensiun baru, dan tahun depan diprediksi bertambah 90.445 pensiunan baru.

Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa, menjelaskan jumlah HMETD yang dilaksanakan pada PUT VI mencapai 61,5% dari total HMETD yang tersedia. "Raihan dana Rp 1,87 triliun ini sudah bagus karena sebenarnya sesuai amanah RUPS Luar Biasa pada 2 Oktober lalu, target dana Rp 3 triliun, itu untuk 2 PUT, yakni PUT VI dan PUT VII," ujarnya, Kamis (7/1/2020)

Sesuai dengan rencana, Bank Banten memang akan menggelar sekali PUT lagi untuk mengakomodir pemerintah kabupaten/kota di Banten yang ingin menyuntikan modal kepada bank ini.

Fahmi mengatakan penambahan modal yang diraih dari rights issue ini akan meningkatkan kesehatan Bank Banten dalam melalui pandemi.
"Tentunya hal ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para Nasabah dalam mempercayakan pengelolaan keuangannya bersama Bank Banten, khususnya semasa Pandemi ini" ujar Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa.

Fahmi menambahkan sebagai salah satu indikator Kesehatan Bank, membaiknya rasio permodalan tersebut diharapkan akan mampu memberikan daya dukung dan daya ungkit untuk pengembangan usaha Bank Banten selain meningkatkan ketahanan institusi, khususnya semasa Pandemi sebagai Bank Pembangunan Daerah.

Kenaikan saham BEKS ini tentu saja membuat para pelaku pasar bertanya-tanya, bagaimana prospek harga saham BEKS selanjutnya ? Apakah masih mampu untuk melanjutkan relinya setelah didukung oleh berbagai sentimen positif? Simak analisis berikut.

Pergerakan BEKS dengan menggunakan periode harian (daily) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, BEKS berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar yang menunjukkan pergerakan saham BEKS akan kembali volatil.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 139, apabila konsisten menembus level ini maka harga BEKS berpotensi terbang ke level 189 yang merupakan harga rata-rata 20 hari terakhir (MA 20).

Sementara itu untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 102 apabila level ini berhasil ditembus BEKS berpotensi kembali anjlok ke level 93.

Well, jadi apakah BEKS mampu terbang ke level Rp 189/unit dan kembali membuat geger jagat pasar saham dalam negeri ? Well, tentu saja hanya waktu yang bisa menjawab.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article To The Moon! Saham Bank Banten Terbang 15% Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular