
Mau Kurangi Utang, TAXI Konversikan Jadi 4 Miliar Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan penyedia jasa transportasi, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) akan melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 4,07 miliar saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, saham baru ini akan diserap oleh para pemegang obligasi konversi tahun 2019 per tanggal 31 Desember 2020.
Ketentuan ini berdasarkan perjanjian perwaliamanatan obligasi I Express Transindo Utama tahun 2014 Perubahan VI, Nomor 07 tanggal 7 Mei 2019.
Disebutkan bahwa aksi korporasi ini akan dilaksanakan pada 18 Januari 2021 ini dan hasil pelaksanaannya akan disampaikan pada 20 Januari nanti.
Rencana aksi korporasi ini sudah dicanangkan perusahaan sejak 2019. Dimana secara keseluruhan perusahaan menerbitkan saham baru sebanyak 10 miliar saham atau setara dengan 466,07% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Penerbitan saham baru ini dilakukan untuk mengkonversi utang obligasi senilai Rp 1 triliun.
Konversi ini akan dilakukan bertahap, di mana tahap pertama akan dikonversi utang sebanyak Rp 400 miliar menjadi 4 miliar saham. Tahap kedua akan jatuh tempo pada 31 Desember 2020 dengan mengkonversi obligasi senilai Rp 600 miliar dengan sebanyak 6 miliar saham.
Teranyar, hingga 30 September 2020 lalu perusahaan masih mencatatkan rugi senilai Rp 52,62 miliar, susut dari kerugian di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 451,41 miliar.
Pendapatan perusahaan terkoreski menjadi Rp 20,97 miliar di akhir kuartal III-2020 dari sebelumnya September 2019 yang sebesar Rp 107,26 miliar.
Dalam laporan keuangan tersebut, disebutkan bahwa perusahaan mengalami defisiensi modal mencapai Rp 506,82 miliar, membengkak dari sebelumnya di akhir Desember 2019 yang senilai Rp 454,06 miliar.
Perusahaan juga memiliki utang obligasi jangka pendek yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun senilai Rp 486,23 miliar, turun dari Rp 578,91 miliar di akhir tahun 2019.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perusahaan Singapura Zico Trust Tambah Kepemilikan di TAXI
