PSBB, eh PPKM, Berlaku Hari Ini, Akankah Rupiah Ciut Nyali?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 January 2021 09:15
Vaksin Covid-19
Foto: Mobil truk biofarma yang membawa vaksin Covid-19 tiba di Dinas Kesehatan (Dinkes), Jakarta, Kamis (9/1/2021). Vaksin tersebut di bawa dari Bio Farma Bandung untuk disimpan di gudang Dinkes DKI Jakarta. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Meski ada risiko resesi, tetapi mengapa rupiah bisa tetap menguat? Sentimen apa yang lebih besar dari resesi?

Jawabannya adalah vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Gara-gara penyebaran virus ini, pemerintah jadi terpaksa menerapkan PSBB, eh PPKM.

Virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini benar-benar kejam. Per 10 Januari 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah pasien positif corona mencapai 828.026 orang. Bertambah 9.640 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir (28 Desember 2020-10 Januari 2021), rata-rata pasien baru bertambah 8.190 orang per hari. Melonjak tajam dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 6.825 orang.

Perkembangan ini yang membuat pemerintah merasa pedal rem harus diinjak. Masyarakat diminta slowdown dulu, kurangi aktivitas di luar rumah untuk mengurangi risiko penyebaran virus.

Selama pandemi belum teratasi, keadaan bakal sepeeti ini terus. Gas-rem, tarik-ulur, kencang-kendur.

Oleh karena itu, kunci untuk keluar dari nestapa ini adalah pandemi harus diakhiri. Vaksin adalah solusinya.

Vaksin (jika efektif) akan memberikan kekebalan tubuh untuk melawan virus corona. Ketika sebagian besar penduduk sudah diberi vaksin, maka akan tercipta kekebalan kolektif (herd immunity) dan rantai penularan akan terputus. Pandemi pun bisa diakhiri.

Pekan ini, sepertinya proses vaksinasi di Indonesia bisa segera dimulai. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memberi fatwa bahwa vaksin halal dan suci. Tinggal menunggu restu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ketika BPOM sudah memberikan izin penggunana darurat (Emergy Use Authorization/EUA), tahapan vaksinasi bisa dimulai. Rencananya Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi yang pertama disuntik vaksin.

Vaksinasi membawa harapan bahwa Indonesia sudah bisa balik melawan virus corona, tidak sekadar pasrah saja. Indonesia sudah punya senjata, Indonesia sudah lebih agresif dengan mencoba melakukan serangan balik, tidak hanya bertahan.

Dengan begitu, cepat atau lambat aktivitas dan mobilitas masyarakat bisa dipulihkan seperti dulu. Ketika aktivitas dan mobilitas sudah menuju normal seperti pra-pandemi, maka ekonomi akan 'lari' dengan sendirinya, tidak usah disuruh-suruh. Indonesia akan segera bebas dari resesi.

Begitu tingginya harapan pelaku pasar (dan seluruh rakyat Indonesia) terhadap vaksin anti-virus corona membuat rupiah masih mampu menguat meski PPKM berlaku hari ini. Semoga opimisme yang besar ini terbayar tuntas dengan vaksin yang efektif sehingga Ibu Pertiwi segera bebas dari pandemi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular