Sempat Tembus ke Rp 14.000/US$, Rupiah Paling Buruk di Asia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 January 2021 15:42
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Rupiah mampu bertahan dari tekanan dolar AS pada hari ini, dan berakhir di bawah Rp 14.000/US$ berkat cadangan devisa (cadev) yang kembali menanjak.

Indonesia akhirnya membukukan kenaikan di bulan Desember setelah mengalami penurunan dalam 3 bulan beruntun. Kenaikan pada akhir 2020 tersebut juga terbilang besar, hingga menyentuh level tertinggi kedua sepanjang sejarah.

Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa naik US$ 2,3 miliar menjadi US$ 135,9 miliar di bulan Desember dari bulan sebelumnya. Sementara itu, rekor tertinggi cadev dicapai pada bulan Agustus lalu sebesar US$ 137 miliar.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 10,2 bulan impor atau 9,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," sebut keterangan tertulis BI, Jumat (8/1/2021).

Sebelumnya naik di bulan Desember, penurunan cadev dalam 3 bulan beruntun terjadi akibat pembayaran utang pemerintah.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan proyeksi utang pemerintah yang jatuh tempo pada 2020 sebesar Rp 238 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari jatuh tempo obligasi negara Rp 158 triliun dan pinjaman Rp 80 triliun.

Sementara di bulan Desember, menurut keterangan BI, peningkatan cadev terutama dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan penerimaan pajak.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," pungkas siaran BI.

Dengan kenaikan cadev, BI memiliki lebih banyak amunisi untuk menstabilkan rupiah jika mengalami tekanan hebat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular