Alarm Berbunyi! Rupiah Tembus Rp 14.000/US$ di Kurs Tengah BI

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 January 2021 10:15
Dollar-Rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah pun tak berdaya di perdagangan pasar spot.

Pada Jumat (8/1/2021), kurs tengah BI atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.058. Rupiah melemah 0,86% dibandingkan posisi sehari sebelumnya.

Mata uang Tanah Air juga merah di 'arena' pasar spot. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 13.980 di mana rupiah terdepresiasi 0,65%.

Usai menguat lebih dari 1% pada perdagangan perdana 2021, laju rupiah agak mengendur. Kemarin, rupiah ditutup melemah 0,07% di hadapan dolar AS.

Rupiah memang rentan terserang koreksi teknikal karena sudah menguat lumayan tajam. Dalam sebulan terakhir, rupiah masih menguat 1,38% terhadap dolar AS secara point-to-point.

Ini membuat dolar AS menjadi 'murah' di mata pelaku pasar. Melihat dolar AS yang semakin terjangkau, siapa yang tidak tertarik? Rupiah pun mengalami tekanan jual sehingga nilai tukarnya melemah.

Namun rupiah jangan berkecil hati. Sebab, mata uang utama Asia pun cenderung melemah di hadapan dolar AS.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:04 WIB:

Setelah lama teraniaya, dolar AS mulai melawan balik. Mata Uang Negeri Paman Sam tidak hanya perkasa di Asia, tetapi juga di tingkat dunia.

Pada pukul 09:04 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) naik 0,12%.

Kenaikan ini terjadi setelah dolar AS cukup lama tertekan. Dalam sebulan ke belakang, Dollar Index anjlok 1,29% dan selama setahun terakhir ambles 7,74%.

"Namun pergerakan ini hanya bersifat konsolidasi. Bukan menandakan tren dalam jangka yang lebih panjang," sebut riset TD Securitites, yang dikutip oleh Reuters.

Ya, pelaku pasar masih memperkirakan dolar AS tetap dalam tren melemah tahun ini. Sentimen positif dari kehadiran vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) akan mengangkat moral investor sehingga terjadi perburuan terhadap aset-aset berisiko.

"Perkembangan positif seputar proses vaksinasi membuat risk appetite investor semakin tebal, sehingga ke depan akan mendorong mata uang Asia. Meski kasus harian Covid-19 masih terus melonjak, tetapi adanya vaksin diharapkan mampu menciptaka momentum pemulihan ekonomi," sebut Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, dalam risetnya.

Apalagi Indonesia sepertinya akan memulai proses vaksinasi pekan depan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan akan menjadi orang pertama yang menerima vaksin.

Menurut Kevin, dimulainya tahapan vaksinasi di Tanah Air akan menjadi sentimen positif di pasar keuangan. Arus modal akan mengalir deras sehingga bukan tidak mungkin rupiah bisa menguat ke bawah Rp 13.900/US$.

So, jangan khawatir saat melihat rupiah yang lesu hari ini. Yakinlah bahwa minggu depan rupiah bisa balas dendam!

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Dolar AS Balas Dendam, Rupiah Dibikin KO Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular