
Bursa Asia Bergelora Dipicu Rekor Wall Street, IHSG Siap Ikut

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia kompak dibuka di zona hijau pada perdagangan Jumat (8/1/2021), mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) yang ditutup cerah bergairah pada perdagangan Kamis (7/1/2021) waktu setempat.
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,84%, Hang Seng Hong Kong terapresiasi 0,3%, Shanghai Composite China naik tipis 0,04%, Straits Times Index (STI) Singapura melesat 1,04%, dan KOSPI Korea Selatan tumbuh 0,59%.
Beralih ke bursa saham AS, Wall Street ditutup cerah bergairah hingga mencetak rekor terbarunya pada perdagangan Kamis (7/1/2021) waktu setempat, setelah Kongres AS mengesahkan presiden terpilih Joseph 'Joe' Biden pada Kamis kemarin.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,69% ke level 31.041,13, S&P 500 melesat 1,48% ke 3.803,79, dan Nasdaq Composite meroket 2,56% ke 13.067,48.
Bursa saham ini sejak awal memang dibuka naik pada perdagangan Kamis menyusul pengesahan kemenangan presiden terpilih Joe Biden di Kongres yang dibarengi komitmen Presiden AS Donald Trump untuk menjalankan transisi kekuasaan yang tertib pada 20 Januari.
Aksi penyerbuan gedung Capitol Hill tak banyak mempengaruhi sentimen pasar, karena proses pengesahan kemenangan Joe Biden masih terus berjalan. DPR dan Senat sepakat menolak upaya mematahkan hasil penghitungan suara elektoral dari Arizona dan Pennsylvania.
"Menurut saya alasan kenapa pasar tidak terlalu risau adalah karena penyerbuan Capitol Hill tak akan mengubah transisi kekuasaan," ujar Tom Lee, pendiri Fundstrat Global Advisors sebagaimana dikutip CNBC International.
Walaupun saat ini pelaku pasar sedang 'happy', namun kabar kurang menggembirakan datang dari Asia sendiri.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengumumkan keadaan darurat di Tokyo dan tiga daerah lainnya pada hari Kamis sebagai upaya untuk memerangi peningkatan infeksi virus baru.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis memperingatkan tentang titik kritis dalam perang melawan pandemi virus corona (Covid-19), di tengah kekhawatiran lebih banyak varian virus yang menular yang telah berkontribusi pada lonjakan infeksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
