IHSG Mau ke 6.200, Bingung Pilih Saham Apa? Cek Dulu Bro-Sis

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 January 2021 08:39
Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan indeks Dow Jones di bursa Wall Street AS pada perdagangan Kamis kemarin menjadi sinyal positif bagi bursa saham global di tengah peristiwa serangan pendukung Presiden AS Donald Trump di Gedung Capitol, AS.

Namun, keyakinan pasar dengan dilantiknya Joe Biden sebagai Presiden AS yang baru akhirnya mengangkat Dow Jones naik 0,69% pada penutupan Kamis waktu AS atau Jumat waktu Indonesia.

Sementara itu, Kamis kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,45% ke level 6.153,63 poin di tengah aksi beli investor yang cukup massif.

Data perdagangan mencatat, nilai transaksi mencapai Rp 21,72 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,61 juta kali. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 896,85 miliar.

Kendati demikian, di dalam negeri, perhatian pasar tertuju pada kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang lebih ketat mulai awal pekan depan sampai dengan 25 Januari mendatang.

Sebelum memulai perdagangan Jumat (8/1/2020), simak rekomendasi saham pilihan dari sejumlah broker yang dirangkum CNBC Indonesia:

MNC Sekuritas - Skenario Biru IHSG

MNC Sekuritas memperkirakan terdapat 2 (dua) skenario pada IHSG, di mana IHSG sudah menyelesaikan wave 4 dari wave (3) pada skenario merah. Namun demikian, dapat dicermati bila IHSG belum mampu menguat di atas 6.195, yang berarti koreksi IHSG belum selesai dan masih berada pada bagian dari wave [c] dari wave 4 pada skenario biru. Koreksi IHSG ini akan lebih terkonfirmasi bila IHSG turun ke bawah 5.928 atau bahkan 5.852.

Saham pilihan:

TINS

INKP

WSKT

ASII

Reliance Sekuritas - Bursa Saham AS Cetak Reli

Bursa saham reli sehari setelah kekerasan mengguncang Capitol AS. Investor lebih memfokuskan perhatiannya pada prospek lebih banyak stimulus dan kemungkinan ketenangan akan berlaku saat Joe Biden mengambil alih kursi presiden.

Semua tolok ukur ekuitas AS utama mencatatkan tertinggi sepanjang masa, dengan sekitar 70% perusahaan di S&P 500 melaju di zona hijau dan Nasdaq 100 melompat 2,5%.

Saham pilihan:

ASII

ERAA

EXCL

KAEF

Binaartha Sekuritas - Sinyal Positif IHSG

Berdasarkan indikator, MACD (moving average) masih menunjukkan sinyal positif, meskipun telah menunjukkan pola dead cross. Sementara itu, Stochastic maupun RSI mulai bergerak ke atas menuju ke area overbought (jenuh beli). Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance (batas atas) terdekat.

Saham pilihan:

ASII

BBCA

ASRI

ELSA

BNI Sekuritas - Tren Bullish IHSG

IHSG menunjukkan momentum bullish, didukung Stochastic overbought, candle bullish closing marubozu, MACD bullish. Fase akumulasi dan tren bullish, selama di atas 5.790, tren volume meningkat, penutupan di atas 6.080 (5 Day MA). Jika ditutup di bawah 5.853, IHSG berpeluang menuju target 5.710/5.563. Jika masih di tutup di atas 5.853 berpeluang menuju 6.104 DONE/6.142/6.195.

Saham pilihan:

HMSP

WIKA

PTBA

AKRA

NEXT: Proyeksi LQ45 dan perbankan

Henan Putihrai Sekuritas dalam risetnya menuliskan indeks LQ45 bakal naik ke level 1.050. Adapun, saham yang juga direkomendasikan dengan spekulasi beli yakni BBTN atau PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

"Buy on break BBTN ketika bisa tembus ke atas MA10/Rp 1.850, dengan harapan menyentuh kembali level previous high Rp 2.000," tulis Tim Analis HP Sekuritas yang dikutip Kamis (7/1).

Sejalan dengan Tim Analis HP Sekuritas, Equity Analyst OCBC Sekuritas Isfhan Helmy mengatakan kenaikan laba bersih BBTN pada kuartal III/2020 mencapai 40% secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan tersebut salah satunya disumbang oleh efisiensi dan digitalisasi yang berhasil digelar bank spesialis pembiayaan perumahan tersebut.

Isfhan melanjutkan saat ini harga saham BBTN berada di bawah rata-rata sehingga masih berpeluang naik.

"Berdasarkan data, kami sematkan buy rating untuk BBTN," tulis Isfhan.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya optimistis akan mencatatkan laba di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun untuk tahun buku 2020.

Adapun, untuk tahun 2021, Nixon optimistis mematok target laba pada kisaran Rp2,5 triliun hingga Rp2,8 triliun.

"Target tersebut akan dicapai dengan strategi pertumbuhan kredit dan DPK [dana pihak ketiga] di level 7%-9%," tutur Nixon.

Di masa pandemi ini, Nixon mengungkapkan pihaknya terus menggelar berbagai perbaikan kebijakan termasuk policy risk. Selain itu, perseroan juga meningkatkan kepuasan nasabah serta melakukan upgrading digital infrastructure untuk produk DPK hingga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

"Dukungan kuat dari pemerintah pun akan kami optimalkan dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi nasabah kami dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan," terang Nixon.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular