
PMI Manufaktur Singapura Loncat Lagi, Dolarnya Perkasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (7/1/2020) setelah ambrol tajam di awal pekan ini. Sektor manufaktur Singapura yang kembali berekspansi untuk pertama kalinya dalam nyaris 1 tahun membuat dolarnya perkasa.
Pada pukul 11:58 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.540,68, dolar Singapura menguat 0,11% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara di awal pekan lalu Mata Uang Negeri Merlion ini jeblok hingga 1% dan menyentuh level terlemah dalam 1 bulan terakhir.
Rabu kemarin, Markit melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur Singapura bulan Desember naik menjadi 50,5 dari bulan Sebelumnya 46,7.
PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 berarti kontraksi, sementara di atasnya berarti ekspansi.
Dengan angka bulan Desember di atas 50, artinya sektor manufaktur Singapura kembali berekspansi, bahkan untuk pertama kalinya sejak bulan Januari 2020 lalu.
Kenaikan aktivitas manufaktur tersebut terjadi setelah pembatasan sosial di Singapura mulai dilonggarkan serta dimulainya distribusi vaksin virus corona. Detail dari PMI tersebut menunjukkan output manufaktur kembali berekspansi di bulan Desember, begitu juga dengan pesanan baru. Selain itu ekspor juga mencatat kenaikan terbesar sejak November 2018.
Sementara itu, rupiah tertekan akibat pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa dan Bali kembali diketatkan mulai 11 Januari mendatang hingga 25 Januari.
"Mendagri akan buat edaran ke Pimpinan Daerah. Tadi sudah disampaikan oleh Presiden ke Gubernur seluruh Indonesia," kata Menko Perekonomian yang juga Ketua KPC-PEN Airlangga Hartarto, Rabu (6/1/2021).
Seperti sebelum-sebelumnya, PSBB yang lebih ketat akan berdampak pada terhambatnya laju pemulihan ekonomi Indonesia. Alhasil, dolar Singapura mampu bangkit dari kemerosotan di awal pekan melawan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!
