Bursa Eropa Naik di Sesi Awal Jelang Izin Edar Vaksin Moderna

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
06 January 2021 17:39
A trader works as screens show market data at CMC markets in London, Britain, December 11, 2018. REUTERS/Simon Dawson
Foto: Seorang pedagang bekerja sebagai layar menunjukkan data pasar di pasar CMC di London, Inggris, 11 Desember 2018. REUTERS / Simon Dawson

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada sesi awal perdagangan Rabu (6/1/2021), meski karantina wilayah (lockdown) parsial masih marak di tengah berlarutnya pandemi karena investor bertaruh kondisi politik di Amerika Serikat (AS) akan membaik.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa naik 0,3% di awal perdagangan. Semua saham sektoral berada di jalur positif, kecuali indeks saham sektor layanan kesehatan yang turun 0,9%. Indeks saham sektor perbankan memimpin reli dengan kenaikan sebesar 2,4%.

Satu setengah jam kemudian reli indeks Stoxx bertambah menjadi 2,8 poin (+0,7%) ke 403,75. Indeks DAX Jerman tumbuh 98,4 poin (+0,72%) ke 13.749,61 dan CAC Prancis bertambah 42 poin (+0,76%) ke 5.606,65. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 104,2 poin (+1,58%) ke 6.716,45.

Indeks utama di bursa Asia bergerak variatif dan kontrak berjangka (futures) cenderung menguat pada Rabu pagi. Dow Jones Industrial Average futures naik lebih dari 100 poin, indeks S&P 500 futures flat sedangkan Nasdaq 100 futures anjlok lebih dari 200 poin.

Perhatian investor tak terlepas dari proses politik di Georgia AS di mana kandidat senator dari Partai Republik yakni Kelly Loeffler dan David Perdue bersaing melawan kandidat dari Partai Demokrat Raphael Warnock dan Jon Ossoff, memperebutkan kursi Senat.

Jika Demokrat menang, maka posisi kepenguasaan kursi Senat akan imbang 50-50, dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris menjadi kunci bagi Partai Demokrat untuk menguasai Senat. NBC News memperkirakan Warnock melibas Loeffler, sedangkan Perdue dan Ossoff masih bersaing ketat.

Investor Eropa masih fokus memantau perkembangan corona, setelah Inggris memasuki karantina wilayah (lockdown) parsial untuk ketiga kalinya, sedangkan Jerman memperpanjang lockdown hingga 31 Januari.

Munculnya strain baru virus Corona di Afrika Selatan menciutkan nyali investor. Mantan Kepala Balai Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS Scott Gottlieb mengingatkan bahwa varian terbaru tersebut lebih tahan terhadap obat pembentuk antibodi.

Investor juga akan memantau kajian Agen Obat Eropa (European Medicines Agency) atas vaksin Moderna. Tidak ada banyak rilis kinerja keuangan hari ini, sehingga secara fundamental investor Benua Biru memilih menunggu rilis Indeks Manajer Pembelian (purchasing manager's index/PMI) kawasan zona euro per Desember.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular