
Lega! IHSG Selamat di Sesi I, Asing Borong BBCA & BBNI

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan Selasa (5/1/2021) dengan penguatan setelah melalui volatilitas pada pagi karena pasar khawatir melihat koreksi di bursa Wall Street AS.
Data mencatat, indeks acuan bursa nasional tersebut naik 13,7 poin atau 0,2% ke 6.118,56.
Sebanyak 222 saham menguat, 233 melemah dan 163 lainnya flat. Transaksi bursa cukup ramai dengan volume saham yang diperdagangkan 12 miliar sebanyak lebih dari 831.000 kali perdagangan.
Pada pagi tadi, IHSG dibuka hijau dengan kenaikan sebesar 0,01% ke level 6.105,79. Selang 20 menit IHSG sempat jatuh ke zona merah. Jelang pukul 10:00 pagi IHSG terus menguat dan bertahan di teritori positif.
Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 74,6 miliar di pasar reguler, yang mengindikasikan mereka masih berposisi bullish dan melanjutkan tren pembelian yang telah dicetak sejak kemarin.
Mengacu data BEI, asing masuk ke saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) net buy Rp 172,9 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 45,6 miliar.
Sementara itu asing jualan di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 16,5 miliar dan PT Unilever Indonesia tbk (UNVR) Rp 12,3 miliar.
Sentimen negatif datang dari Wall Street yang berakhir di zona merah pada perdagangan pertama di tahun 2021, Senin (4/1/2020) waktu AS, di tengah pemilihan putaran kedua yang akan datang di negara bagian Georgia dan lonjakan kembali kasus virus korona.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup terjatuh 1,22% ke level 30.233,63. S&P 500 ambles 1,48% ke 3.700,65 dan Nasdaq Composite terkoreksi 1,47% ke 12.698,71.
Namun, pasar cenderung merespons kabar positif berupa ekspansi manufaktur Negeri Sam yang ditunjukkan dalam data Purchasing Manager' Index (PMI) versi Markit, yang meningkat pada laju tercepat dalam lebih dari 6 tahun pada periode Desember 2020.
Data PMI Negeri Paman Sam tersebut juga berhasil menunjukkan ekspansi sebesar 0,4 poin menjadi 57,1, menyusul data PMI di kawasan Asia dan Eropa yang sudah terlebih dahulu dirilis. Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi, sedangkan di bawah itu menunjukkan kontraksi.
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi yang paling aktif ditransaksikan dengan reli sebesar Rp 1,9 triliun. Saham BUMN tambang emas tersebut menguat 3,65% atau 90 poin ke Rp 2.770 per unit.
Sebaliknya, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terkoreksi 1,4% atau 50 poin ke Rp 3.440 per unit.Nilai transaksi BUMN teknologi tersebut hanya sebesar Rp 305,5 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500