Saham Bank Jago Melesat, Digoyang Kabar Merger Gojek-Tokped?

tahir saleh, CNBC Indonesia
05 January 2021 13:04
Gojek (dok Gojek)
Foto: Gojek (dok Gojek)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) ditutup melesat pada perdagangan sesi I, Selasa (5/1/2021) di tengah kabar pasar yang menyebutkan bahwa Gojek, salah satu investor Bank Jago, tengah negosiasi untuk merger dengan raksasa e-commerce Indonesia, Tokopedia.

Pada 18 Desember 2020, Gojek memang resmi mengumumkan investasi membeli 22% saham Bank Jago yang merupakan bank berbasis teknologi di Indonesia.

Data BEI mencatat, pada sesi I, harga saham ARTO naik 6,37% di posisi Rp 4.510/saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,42 miliar dan volume perdagangan 3,02 juta saham. Kapitalisasi pasar Bank Jago mencapai Rp 48,96 triliun. Dalam 6 bulan terakhir, bank yang dulu bernama Bank Artos Indonesia ini melesat 234%.

Pagi ini, pasar dikabarkan dengan rencana merger Gojek dan Tokopedia, menjelang penawaran umum perdana (initial public offering) yang direncanakan dari entitas gabungan ini.

Hal ini diungkapkan beberapa sumber yang diberitakan Bloomberg, Selasa ini (5/1/2021).

Dua perusahaan rintisan paling berharga di Indonesia ini telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas atas bisnis masing-masing, kata orang-orang, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena diskusi bersifat pribadi.

"Kedua belah pihak melihat potensi sinergi bisnis dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan ke depan," kata mereka.

Entitas yang digabungkan akan menciptakan perusahaan berbasis internet Indonesia dengan nilai gabungan mencapai lebih dari US$ 18 miliar atau setara dengan Rp 252 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Bisnisnya berkisar dari pemesanan kendaraan dan pembayaran hingga belanja dan pengiriman online, ini semacam gabungan versi Indonesia dari Uber Technologies Inc., PayPal Holdings Inc., Amazon.com Inc., dan DoorDash Inc. Perusahaan gabungan itu juga berencana untuk go public di AS dan Indonesia (dual listing).

Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018, tetapi diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan saingan berat Grab Holdings Inc. menemui jalan buntu, kata sumber tersebut.

Hingga saat ini CEO dan co-founder Tokopedia William Tanuwijaya belum memberikan informasi terkait dengan kabar merger ini.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Merger GoTo, Saham Bank Jago Diobral Asing & Ambles 3,74%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular