Ekspansif! Grup Salim Tambah Saham Perusahaan Sawit Rp 807 M

tahir saleh, CNBC Indonesia
05 January 2021 10:32
CPO
Foto: Antara Foto/Akbar Tado/via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan kelapa sawit dan produk olahan sawit milik Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) menambah kepemilikan saham di entitas anak PT Mentari Subur Abadi (MSA) dengan transaksi senilai Rp 806,89 miliar.

MSA berkedudukan di Jakarta Selatan, merupakan salah satu entitas anak perseroan yang bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Sumatera Selatan. Area perkebunan kelapa sawitnya  sekitar 13.000 hektare dan didukung oleh fasilitas pemrosesan Tandan Buah Segar (TBS).

MSA merupakan pihak terafiliasi SIMP mengingat saat ini sekitar 40% dari total saham yang telah dikeluarkan oleh MSA, dimiliki oleh pihak-pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung dikendalikan oleh pihak yang juga merupakan pihak pengendali SIMP.

Anak usaha ini telah mempunyai fasilitas pemrosesan TBS dengan kapasitas produksi sebesar 432.000 ton per tahun atau sekitar 5% dari total produksi TBS milik SIMP dan entitas anak.

Corporate Secretary Salim Ivomas Pratama, Yati Salim, mengatakan, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham MSA secara sirkuler tertanggal 31 Desember 2020, telah disetujui peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor MSA dengan cara menerbitkan saham baru.

Saham baru yang diterbitkan MSA sebanyak 806.897 saham yang diambil bagian dan disetor penuh seluruhnya oleh SIMP dengan total nominal sebesar Rp 806.897.000.000.

"Sehingga setelah penerbitan saham baru dan penyetoran telah dilakukan maka kepemilikan saham perseroan dalam MSA berubah dari semula sekitar 60% menjadi sekitar 80%," katanya dalam keterbukaan informasi di BEI, Selasa (5/1/2021).

Saat ini, MSA membutuhkan tambahan modal untuk membiayai kebutuhan modal kerja dan untuk memperkuat posisi keuangan MSA.

Perseroan, katanya, selaku pemegang saham terbanyak dan pemegang saham pengendali MSA telah mempertimbangkan bahwa dengan dilakukannya penambahan modal MSA maka hal tersebut akan mengurangi beban bunga.

Selain itu, juga akan meningkatkan ekuitas MSA sehingga struktur permodalan MSA menjadi lebih optimal dan akan lebih mudah dalam mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan bank.

Per September 2020, induk usaha PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) ini membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 173 miliar.

Kerugian tersebut tercatat turun sebesar 63% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 470 miliar. Penurunan ini menyebabkan kerugian per saham dasar turun menjadi minus Rp 11 per saham dari sebelumnya minus Rp 30 per saham.

Manajemen Salim Ivomas menyampaikan, kerugian tersebut berasal dari rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis dan kenaikan beban pajak penghasilan, tapi hal tersebut masih dapat diimbangi oleh kenaikan laba bruto, penurunan beban umum dan administrasi serta laba selisih kurs perseroan.

Sampai dengan September, penjualan perseroan naik 2% menjadi Rp 10,31 triliun dari sebelumnya Rp 10,09 triliun.

"Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan harga jual rata-rata (ASP) dari produk sawit dan produk Minyak & Lemak Nabati (EOF) yang sebagian diimbangi oleh penurunan volume penjualan dari produk sawit dan produk EOF [minyak dan lemak nabati]," tulis manajemen SIMP, dalam publikasinya, Senin (30/11/2020).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO Pulih, Emiten Sawit Grup Salim Geber Capex Rp 1,6 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular