
Awal Perdagangan di Tahun 2021, Bagaimanakah IHSG Hari Ini?

Bursa saham Negeri Paman Sam (AS), Wall Street pada pekan lalu ditutup menggembirakan. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melesat 1,35% ke level 30.606,48, S&P 500 meroket 1,43% ke 3.756,07 dan Nasdaq Composite menguat 0,65% ke 12.888,28.
Penguatan ini tentunya disebabkan dari kabar positif terkait keberlanjutan stimulus corona di AS. Walaupun sempat diwarnai perbedaan pendapat, namun akhirnya kejelasan stimulus tersebut tercapai.
Pada Senin pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump akhirnya meneken paket stimulus senilai US$ 900 miliar, termasuk di dalamnya bantuan langsung tunai (BLT) senilai U$ 600 ke warga AS.
DPR AS melalui pemungutan suara selanjutnya menyepakati kenaikan nilai BLT tersebut menjadi US$ 2.000 per orang, atau sesuai dengan harapan Trump. Selanjutnya, kenaikan tersebut akan diresmikan setelah Senat (yang dikuasai Partai Republik) menyepakatinya.
Namun esoknya, yakni Selasa (30/12/20), Senat Partai Republik memblokir upaya Demokrat untuk meningkatkan pembayaran stimulus langsung dalam tagihan bantuan Covid-19 yang baru diberlakukan dari US$ 600 menjadi US$ 2000.
Hal ini membuat investor sudah gembira, akhirnya dibuat kecewa kembali. Namun, perselisihan antar Senat dari dua partai politik AS tersebut dapat diselesaikan secara cepat.
Selain kabar positif dari stimulus AS, data tingkat pengangguran AS pada Desember 2020 yang positif juga mendorong bursa saham acuan global tersebut ditutup cerah pada pekan lalu.
Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan klaim tunjangan pengangguran sebesar 787.000. Angka itu jauh lebih baik dari proyeksi ekonom dalam survey Dow Jones yang memperkirakan angkanya mencapai 828.000 klaim.
(chd)