Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Sandiaga Salahuddin Uno sudah terkenal menjadi salah satu investor saham dan pemilik beberapa perusahaan yang tercatat atau listing (emiten) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada kepemilikan secara langsung, dan ada pula tak langsung lewat perusahaan non-terbuka.
Kini, Sandi Uno ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) dan dilantik pada 23 Desember 2020.
Berdasarkan total harga kekayaan yang dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terlihat bahwa dari enam menteri baru yang dilantik, Sandiaga Uno menjadi menteri baru dengan harta kekayaan paling tinggi.
Berdasarkan data daftar kekayaan yang dilaporkan, total kekayaannya mencapai Rp 5,09 triliun atau detailnya yakni Rp 5.099.960.524.965 per akhir 2018. Kekayaannya ini berupa tanah, bangunan dan uang kas.
Nilai kekayaannya paling besar berupa aset surat berharga senilai Rp 4.707.615.685.758.
Asetnya berupa tanah terletak di beberapa daerah mulai dari Jakarta Selatan dan Tangerang, Singapura hingga Amerika Serikat. Nilai aset tanah ini mencapai Rp 191.644.398.989.
Tercatat dia juga memiliki utang senilai Rp 340.028.135.379.
Sandi, lewat perusahaan yang didirikan bersama Edwin Soeryadjaya (anak pendiri Grup Astra, mendiang William Soeryadjaya) yakni PT Saratoga Investama Tbk (SRTG), juga memiliki investasi di beberapa saham di BEI dan bursa efek luar negeri, termasuk di Singapura dan Australia.
Lantas bagaimana kinerja saham-saham yang berada di bawah koleksi Grup Saratoga di sepanjang 2020?
NEXT: Cek kinerja saham emiten-emitennya
Saratoga Investama adalah perusahaan investasi milik Sandi dan Edwin. Mengacu laporan keuangan per September 2020, di Saratoga Investama, Sandi secara pribadi punya 21,51% saham SRTG atau setara dengan 583.565.429 saham.
Jika memakai harga terakhir saham SRTG di level Rp 3.950/saham pada Rabu lalu (23/12), maka nilai valuasi saham Sandi di SRTG mencapai Rp 2,31 triliun.
Investasi saham ini naik dari Maret 2020, ketika harga saham SRTG masih di level Rp 2.800-an. Saat itu nilai valuasi saham Sandi di SRTG senilai Rp 1,63 triliun.
Sementara saham terbesar SRTG dipegang oleh PT Unitras Pertama sebesar 32,72%, Michael WP Soeryadjaya 0,05%, Devin Wirawan 0,005%, Lany Djuwita 0,001%, dan investor publik 11,94%.
Pemegang saham mayoritas akhir Unitpras Pertama adalah Edwin Soeryadjaya, sang Presiden Komisaris SRTG.
Mari kita bedah satu-satu kinerja saham emiten yang tergabung dalam investasi SRTG per 30 September 2020, sesuai dengan laporan keuangan perusahaan.
Secara total, jumlah investasi ada saham termasuk saham non-publik mencapai Rp 25,21 triliun, turun 7% dari Rp 23,56 triliun pada September 2019.
Kinerja Saham Grup Saratoga, 1 Tahun (30 Des 2019-30 Des 2020)
1. PT Tower Bersama Infrasructure Tbk (TBIG)
6 Bulan sahamnya -2,18% Rp 1.630/saham, 1 Tahun +41,74%, market cap (kapitalisasi pasar) Rp 36,93 T
2. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA)
6 Bulan +8% Rp 378/saham, 1 Tahun +1,07%, market cap Rp 943,59 M
3. Seroja Investment Limited Singapura
1 Tahun +14,25% jadi S$ 0,08, market cap S30,841 juta
4. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
6 Bulan +33,64% Rp 1.430/saham, 1 Tahun +8,75%, market cap 45,74 T
5. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
6 Bulan +89.11% Rp 2.430/saham, 1 Tahun +127,10%, market cap Rp 53,21 T
6. PT Provident Agro Tb (PALM)
6 Bulan +81,05% Rp 344/saham, 1 Tahun + 72% , market cap Rp 2,45 T
7. Interra Resources Ltd Singapura
1 Tahun -55,55% jadi S$ 0,043, market cap US$ 28,19 juta
9 Sihayo Gold Plc Australia
1 Tahun +5,88% US$ 0,018, market cap US$ 54,96 juta
10. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)
6 Bulan -2,18% Rp 494/saham, 1 Tahun -25,71%, market cap