Internasional

Wall Street Kompak Hijau, Saham Tesla & Freeport Ngamuk!

tahir saleh, CNBC Indonesia
31 December 2020 05:59
Trader Peter Tuchman works on the floor of the New York Stock Exchange, (NYSE) in New York, U.S., April 27, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga indeks utama bursa Wall Street AS ditutup menguat pada perdagangan Rabu (30/12/202020 seiring dengan sejumlah sentimen positif terkait stimulus bagi warga AS dan kabar baik vaksin AstraZeneca.

Data CNBC International mencatat, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,24% ke level 30.409, disusul Indeks S&P 500 juga naik 0,13% ke 3.732, dan Indeks Nasdaq menguat 0,15% di posisi 12.870.

Saham-saham pendorong penguatan DJIA di antaranya Walt Disney Co naik 2,18%, Dow Inc juga naik 2,09%, dan Visa 1,86%.

Adapun saham-saham penguat S&P yakni Freeport Mc-Moran melesat 7.24% dan Tesla naik 4,3%.

Sementara itu saham pendorong indeks Nasdaq di antaranya Baidu meroket 12,59%, Tesla yang juga masuk indeks ini melesat 4,3%, dan JD.com naik 3,9%.

Penguatan terjadi setelah vaksin corona yang dikembangkan Universitas Oxford dan AstraZeneca mendapat izin penggunaan darurat di Inggris.

"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan kembali muncul pada 2021 setelah pandemi 2020 dan perang dagang AS-China pada 2019," tutur Brian Demain, Manajer Portofolio Janus Henderson Investors sebagaimana dikutip CNBC International, Kamis (31/12).

Jumlah infeksi Covid-19 masih terus membumbung dengan 180.905 kasus baru di AS dan setidaknya 2.210 kematian tiap harinya dalam sepekan terakhir, menurut analisis CNBC International.

Pada Selasa, AS juga mengonfirmasi kasus pertama virus corona strain baru yang menyebar lebih cepat

Adapun terkait dengan stimulus di AS, para pejabat di Washington belum mencapai kesepakatan seputar nilai bantuan langsung tunai (BLT). Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnell menjegal upaya Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer untuk meloloskan kenaikan nilai BLT ke US$ 2.000 dari semula US$ 600.

Namun saat perselisihan dimainkan di Senat, Departemen Keuangan mulai mengirimkan pembayaran hingga US$ 600 pada Selasa malam.

Jika Kongres dapat mengatasi dinamika politik yang sulit untuk meningkatkan simpanan menjadi US$ 2.000 - yang tampaknya tidak mungkin pada hari Rabu - pemerintah kemudian akan menambahkan uang tunai yang sudah didistribusikannya.

Pencairan BLT ini pun ditegaskan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam cuitan di Twitter pada Selasa (29/12/2020) malam. Dia mengatakan, "mungkin mulai masuk di beberapa rekening dengan setoran langsung paling cepat malam ini."

Dia juga mengatakan pemerintah akan mulai mengirimkan cek kertas pada hari Rabu (30/12) untuk individu yang tidak memiliki rekening bank yang terdaftar di pemerintah.

[Gambas:Twitter]

"Pembayaran ini merupakan bagian integral dari komitmen kami untuk memberikan bantuan ekonomi tambahan yang penting kepada rakyat Amerika selama waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya ini," kata Mnuchin dalam pernyataan yang dikirim melalui email, dikutip CNBC International, Kamis (31/12).

Pembayaran putaran kedua akan didistribusikan secara otomatis dalam rincian berikut: sebesar US$ 600 untuk individu yang memenuhi syarat, US$ 1.200 (Rp 16,8 juta) untuk pasangan, hingga US$ 600 untuk setiap anak.

Skemanya mirip dengan putaran pertama pembayaran di bulan Maret, jumlahnya mulai berkurang setelah tingkat pendapatan tertentu.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street: Nasdaq Menguat Sendirian, Saham Tesla Melonjak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular