
Kinerja Positif Emiten Dinilai Priced-in, Dow Dibuka Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka di zona merah pada perdagangan Selasa (20/4/2021), meski emiten kakap melaporkan kinerja keuangan yang lebih baik dari ekspektasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average drop 120 poin pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan 30 menit kemudian menjadi minus 138,9 poin (-0,41%) ke 33.938,74. S&P 500 turun 10,2 poin (-0,24%) ke 4.153,09. Nasdaq surut 26 poin (-0,19%) ke 13.888,79.
Saham Procter & Gamble anjlok 1% meski raksasa konsumer tersebut melaporkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi, dengan produk layanan kesehatan rumah dan kecantikan meningkat signifikan.
Sementara itu, saham Johnson & Johnson cenderung flat meski kinerjanya juga melampaui ekspektasi pasar. Perseroan melaporkan penjualan vaksin senilai US$ 100 juta, meski produknya tengah dibekukan untuk penyelidikan terkait dugaan efek samping penggumpalan darah.
"Kunci yang bakal menentukan keberlanjutan laba bersih emiten terus meningkat," tutur Tom Essaye, pendiri Sevens Report. "Kebanyakan faktor pendorong laba bersih yang signifikan itu cenderung bersifat seketika."
Pelaku pasar cenderung berspekulasi bahwa kinerja positif emiten tersebut telah terefleksikan ke dalam kenaikan harga saham di awal tahun hingga menyentuh rekor demi rekor baru. Indeks Dow Jones dan S&P 500 Jumat pekan lalu sempat menyentuh level tertinggi baru dengan Dow melewati level psikologis 34.000.
Saham Tesla drop berbalik menguat 1,7% setelah anjlok 3% kemarin setelah bitcoin, yang menjadi tujuan investasi perseroan, anjlok akhir pekan lalu meninggalkan level tertingginya US$ 64.841-menurut data Coin Metrics.
Data Credit Suisse menyebutkan capaian laba bersih emiten keuangan telah melampaui proyeksi hingga 38%, sedangkan emiten konstituen S&P 500 sejauh ini telah melewati proyeksi hingga 12%.
Emiten layanan streaming Netflix kebagian jadwal mengumumkan kinerja keuangannya. Analis di Wall Street memproyeksikan perseroan bakal meraup laba fantastis berkat pembatasan aktivitas masyarakat (lockdown).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street