
2019 Rupiah Berjaya, 2020 Anjlok 1% Lebih di Kurs Tengah BI

Dolar AS belum bisa lepas dari tekanan. Pada pukul 09:22 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,25%.
Dalam sebulan terakhir, Dollar Index terkoreksi 2,29%. Secara YtD, koreksinya mencapai hampir 7%.
Dolar AS memang sedang apes. Data US Commodity Futures Trading Commission menyebutkan, nilai posisi jual (short) terhadap dolar AS pada pekan yang berakhir 21 Desember 2020 adalah US$ 30,15 miliar. Ini adalah nilai tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Artinya, investor memang masih cenderung melepas dolar AS. Tren suku bunga rendah di Negeri Adidaya yang mungkin bertahan dalam hitungan tahun membuat berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS menjadi kurang menarik.
"Kami masih memperkirakan dolar AS akan melemah memasuki 2021. Masa depan greenback akan sangat tergantung kepada bagaimana AS mengendalikan pandemi vrus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) dan pelaksanaan stimulus fiskal," sebut riset BBH, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
