
Siap-Siap! Suntikan Modal Jadi Game Changer bagi Bank Banten

Dengan CAR yang kuat, bank BPD tersebut memiliki keleluasaan modal untuk memberikan pinjaman kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di provinsi terpadat keenam nasional ini dengan lebih besar.
Sebagai catatan, pinjaman yang menyumbang mayoritas portofolio kredit perseroan ini sangat aman.Risiko jenis pinjaman ini tergolong rendah karena cicilan kredit tersebut langsung dipotong setelah gaji bulanan PNS yang menjadi debitur ditransfer.
Pinjaman berbasis slip gaji pemerintah-yang tentu saja tidak mungkin bakal merugi dan gulung tikar-menyediakan buffer perlindungan bagi Bank Banten di tengah kondisi pandemidan ruang pertumbuhan ketika ekonomi membaik.
Melalui pengelolaan RKUD Provinsi Banten, Bank Banten berhasil menggarap 8,94% atau 6.554 debitur dari total 73.291 Aparatur Sipil Negara yang ada di provinsi tersebut per Desember 2019.
![]() |
Dari situ, perseroan juga mengelola produk bisnis turunan lainnya seperti pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan daerah yang merupakan captive market di Provinsi Banten. Sebagai BPD, perseroan memiliki keunggulan memperluas pasar tersebut lewat integrasi pengelolaan rekening kas daerah di Provinsi Banten.
Bank Banten juga memiliki peluang menggarap segmen bisnis di sektor pendidikan dan kesehatan yang selama ini belum banyak disentuh oleh bank lainnya. Di Banten per 2020 ada 158.210 sekolah dengan 2,9 juta peserta didik. Sementara itu, terdapat 12.293 jumlah instalasi pelayanan kesehatan dengan jumlah tenaga medis sebanyak 18.701 orang.
Selain itu, potensi ekonomi Banten juga sangatlah besar. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang selalu di atas rata-rata nasional. Pada 2019 ekonomi Banten tumbuh 5,53%, sementara pertumbuhan ekonomi nasional hanya 5,02%.
Berdasarkan Kajian Ekonomi Regional Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Banten pada kuartal IV-2019 berada di posisi ketiga di antara provinsi Jawa lainnya. Pada 2019, Banten menjadi Provinsi terbesar ketujuh di Indonesia dengan PDRB sebesar Rp 664 triliun.
Angka PDRB tersebut bahkan lebih besar dari PDB sebuah negara, misalnya Serbia. Banten dengan pertumbuhan tingginya tersebut berhasil merangkak naik secara perlahan setelah pada tahun 2017 berada di posisi ke delapan.
Pada kuartal I-2020 ekonomi Banten masih tumbuh di atas nasional. Namun, sayang akibat pandemi Covid-19, ekonomi Banten terkoreksi lebih dalam dari rata-rata nasional pada Kuartal II-2020.
(ags/ags)