
Bikin Jantungan! Sesi I IHSG Liar Bak Forex & di Bawah 6.000

Jakarta, CNBC Indonesia- Sempat dibuka hijau kuat 1,28% Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdaganganRabu(23/12/20) tiba-tiba dibanting hingga sempat anjlok 2,82%. Pada penutupan sesi pertama IHSG terpantau masih terkoreksi 0,44% ke level 5.996,71.
Sejatinya meski ditutup terkoreksi IHSG setelah terperosok parah, sempat mencoba naik ke zona hijau sebanyak 2 kali sehingga tercatat gerak IHSG saat ini sangat liar setelah berayun 3 kali ke zona hijau dan 3 kali ke zona merah.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksijualbersih sebanyak Rp 134miliar di pasar reguler hari ini setelah sempat membukukan beli bersih ketika IHSG merangkak naik.Nilai transaksi hari ini juga tergolong besar yakni menyentuh Rp 12,3triliun dengan 156 saham apresiasi, 302 terkoreksi, dan sisanya 145 stagnan.
Tercatat asing melakukan jual bersih di saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar Rp30 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp98 miliar.
Asing juga melakukan beli bersih (net buy) di saham PT Timah Tbk (TINS) Rp 11miliar dan PT Bank Central Asia Tbk(BBCA) Rp81 miliar.
Sentimen negatif pada perdagangan kali ini berasal dari dalam negeri karena kondisi pandemi Indonesia masih buruk. Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan adanya kenaikan mingguan kasus baru Covid-19 sebesar 12,1%. Kasus kematian akbat Covid-19 juga naik sebesar 3% secara nasional.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan tren memburuk muncul karena fasilitas kesehatan yang kian mnim sehingga penanganan pasien Covid-19 tidak optimal. Sejumlah daerah mengalamibed occupancy rate(BOR) alias tingkat keterisian Rumah Sakit rujukan Covid-19 di atas 80%, jauh di atas standar WHO yang di kisaran 50%.
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya melakukan perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12/2020). Sebanyak enam menteri diganti sekaligus, menjanjkan stabilitas politik dan kinerja kabinet yang lebih baik.
Tiga nama tergolong sebagai non-partisan, dan tiga lainnya dari partai. Meski demikian, empat dari mereka adalah sosok yang dekat dengan dunia usaha (pebisnis dan bankir). Perwakilan partai yang adapun dikenal memilki kinerja positif mendukung dunia usaha dan keberagaman seperti Risma dan Yaqut.
Reshuffle kali ini juga memberikan kepastian stabilitas politik karena menjaga status quo koalisi dengan mempertahankan jatah kursi Gerindra selaku mantan partai oposan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500