
Ramai Bankir Mandiri di Ring 1 Jokowi, dari BGS hingga Pahala

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melakukan perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju pada Selasa kemarin, dengan mengganti 6 menteri yang akan dilantik pada Rabu pagi ini (23/12/2020).
Jokowi mengumumkan pergantian kabinet ini setelah pasar saham dan keuangan ditutup, ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk 2,31% di level 6.023,29 pada perdagangan Selasa kemarin (22/12).
Kemarin, Jokowi mengganti 6 menteri. Pertama Tri Rismaharini menjadi Menteri Sosial. Kedua, Sandiaga Salahuddin Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ketiga, Budi Gunadi Sadikin (BGS) menjadi Menteri Kesehatan. Keempat, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama.
Kelima, Sakti Wahyu Trenggono, menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Keenam, Muhammad Lutfi menjadi Menteri Perdagangan.
Selain itu, Jokowi juga akan mengumumkan dan melantik wakil menteri (wamen) baru, mengingat salah satu dari 6 menteri yang diangkat Jokowi adalah Wamen BUMN BGS yang ditunjuk menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan.
Dengan demikian, kursi wamen BUMN tersisa satu kosong yang nantinya diisi Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN Pahala N Mansury.
"Wakil Menteri dilantik bersama para menteri. Salah satu Wakil Menteri Pak Pahala Mansury, Wakil Menteri BUMN," kata Heru Budi Hartono, Kepala Sekretariat Presiden, Rabu (23/12).
"Ada 5 orang [Wamen]," imbuh Heru.
Menariknya, beberapa nama baru, dan nama lama di ring 1 Jokowi adalah alumni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
NEXT: Berikut Profil Alumni Bank Mandiri:
Pahala dikenal sebagai bankir jebolan Bank Mandiri. Situs resmi BTN mencatat rekam jejak Pahala. Dia diangkat sebagai Direktur Utama BTN melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN pada 27 November 2019 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 Februari 2020.
Latar belakang pendidikannya yakni Leonard N Stern. Schoolf of Business New York University degan gelar Master of Business Administration in Finance di tahun 1994 - 1999.
Sebelumnya Pahala jebolan fakultas ekonomi, akuntansi, di Universitas Indonesia (UI), tahun 1989 - 1994.
Jauh sebelum di BTN, Pahala lama berkarier di Bank Mandiri, sebelum menjadi Direktur Keuangan Pertamina (September 2018 - November 2019) dan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) (April 2017 - September 2018).
Pada Juli 2003 - Januari 2005, dia pertama kali menjabat Senior Vice President Economic & Financial Research Group Head Bank Mandiri. Kemudian pada Januari 2005-September 2006 menjadi Senior Vice President Corporate Development Group Head Bank Mandiri.
Pada Juli 2005-Oktober 2005 menjadi Senior Vice President Accounting Group Head dan Senior Vice President Change Management Office Group Head Bank Mandiri.
Kemudian menjabat EVP Koordinator Finance & Strategy BMRI pada September 2006 - Mei 2010 dan Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri sejak Mei 2010 - Maret 2015.
Setelah itu Pahala ditunjuk pemegang saham BMRI menjadi Direktur Treasury & Market pada Maret 2015 - April 2017, prestasinya memberikan kontribusi 30% terhadap laba Bank Mandiri.
Budi Gunadi Sadikin juga alumni Bank Mandiri. Pria kelahiran 1964 (usianya kini 56 tahun) sebetulnya tak memiliki latar belakang dunia kesehatan. Bahkan ia merupakan alumni dari Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan teknologi Nuklir tahun 1988.
Sebelum bergabung dengan pemerintahan, pria yang disapa BGS ini merupakan seorang bankir senior yang menduduki berbagai jabatan di Bank Mandiri. Posisi terakhirnya adalah Direktur utama Bank Mandiri (2013-2016).
Selepas dari Bank Mandiri dia menduduki posisi sebagai staf ahli menteri BUMN Rini Soemarno. Ia juga pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum, atau MIND ID, holding BUMN Pertambangan.
Pada 2019, ia dipinang Erick Thohir sebagai Wakil Menteri BUMN yang mengurusi BUMN pertambangan dan lainnya. Ia juga duduk sebagai Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional.
Jauh sebelumnya, dia juga pernah menjabat Executive VP Consumer Banking PT Bank Danamon Tbk (2004-2006) dan Direktur of Micro and Retail Banking Bank Mandiri (2006-2013).
Kartika Wirjoatmodjo, dikenal dengan sapaan Tiko. Situs Kementerian BUMN mencatat, Tiko lahir pada 18 Juli 1973. Ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN II sejak tanggal 25 Oktober 2019 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/M Tahun 2019 tanggal 25 Oktober 2019.
Kartika Wirjoatmodjo meraih gelar sarjana di Bidang Akuntansi pada tahun 1996 dari Universitas Indonesia (UI) dan menyelesaikan gelar Master of Business di Rotterdam School of Management, Erasmus University pada tahun 2001.
Karier sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN II antara lain adalah sebagai Presiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance (2011-2013), Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (2014-2015), Direktur Finance & Strategy PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2015-2016), dan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016-2019).
Sebelumnya Tiko adalah Managing Director PT Mandiri Sekuritas, anak usaha Bank Mandiri (2008-2011.
Awalnya, dia bekerja di konsultan pajak dan akuntansi RSM AAJ (1995-1996), analis Kredit Industrial Bank of Japan (1996-1998), Senior Consultant PwC Financial Advisory Services (1998-1999), Boston Consulting Group (2000-2003), dan Department Head Strategy & Financial Analysis - Strategy and Performance Group Mandiri (2003).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%
