Analisis Teknikal

6 Wajah Baru Menteri Jokowi, Ayo IHSG Sentimen Lagi Bagus!

Putra, CNBC Indonesia
23 December 2020 06:05
Menteri Perdagangan (Mendag), M. lutfi (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Perdagangan (Mendag), M. lutfi (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah ditunggu-tunggu pasar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya melakukan perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju pada Selasa sore kemarin (22/12/2020), dengan mengganti 6 menterinya sekaligus.

Pergantian ini justru 'sengaja' dilakukan setelah 30 menit pasar saham dan pasar keuangan tutup. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles 2,31% di posisi 6.023,29.

Meski demikian, data BEI mencatat, IHSG sudah melesat 19,07% 3 bulan terakhir, 6 bulan terbang 24% dan year to date hanya minus 4,39%.

Kemarin, Jokowi mengganti 6 menteri. Pertama Tri Rismaharini menjadi Menteri Sosial. Kedua, Sandiaga Salahuddin Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Ketiga, Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan. Keempat, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama.

Kelima, Sakti Wahyu Trenggono, menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Keenam, Muhammad Lutfi menjadi Menteri Perdagangan.

Di tengah sentimen ini, bagaimana kira-kira gerak IHSG pada perdagangan hari ini, Rabu (23/12)?

Proyeksi IHSG 23 Desember/Tri PutraFoto: Proyeksi IHSG 23 Desember/Tri Putra
Proyeksi IHSG 23 Desember/Tri Putra

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi terapresiasi memantul dari batas bawah BB.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.120. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.998.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 33, yang meskipun belum menunjukkan jenuh jual akan tetapi RSI mulai terkonsolidasi naik setelah sebelumnya mendekati level jenuh jual yang menandakan IHSG berpotensi terapresiasi.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas bawah dan RSI yang mulai terkonsolidasi naik, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish atau terapresiasi.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular