Sah! Jokowi Reshuffle Menteri, Siap-siap Rupiah Ngamuk Besok

Pada periode pertama pemerintahannya, Jokowi melajukan 4 kali perombakan kabinet. Bongkar pasang kabinet yang besar terjadi di 2 reshuffle awal.
Jokowi pertama kali melakukan reshuffle pada Rabu, 12 Agustus 2015, saat pemerintahannya baru berusia 10 bulan saja. Kala itu, Jokowi mengganti enam posisi penyelenggara negara sekaligus yang di antaranya merupakan jabatan strategis.
- Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Kepresidenan menjadi Menko Polhukam menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
- Darmin Nasution menjabat sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.
- Sofyan Djalil digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago.
- Rizal Ramli ditunjuk sebagai Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo.
- Thomas Lembong menggantikan Rachmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan
- Pramono Anung menggantikan Andi Widjajanto sebagai Sekretaris Kabinet.
Tepat saat reshuffle tersebut dilakukan, nilai tukar rupiah melemah 1,36% melawan dolar AS, dalam 2 hari sebelumnya, rupiah juga membukukan pelemahan, sementara 2 hari setelahnya rupiah sekali menguat.
Kemudian reshuffle kedua juga dilakukan pada hari Rabu, 27 Juli 2016. Perombakan yang dilakukan kali ini lebih besar ketimbang sebelumnya. Ada 14 posisi yang dibongkar pasang oleh Jokowi.
Dari 14 posisi tersebut, Sri Mulyani Indrawati, yang saat itu menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia ditunjuk untuk mengisi posisi Menteri Keuangan menggangtikan Bambang Brodjonegoro yang digeser menjadi Kepala Bappenas.
Menko Polhukam saat itu, Luhut Binsar Pandjaitan, digeser menjadi Menko Maritim menggantikan posisi Rizal Ramli, sementara posisinya diisi oleh Wiranto.
Ada juga pergantian Menteri ESDM, Menteri Perdagangan, Mendikbud dan beberapa menteri lainnya.
Saat reshuffle tersebut dilakukan, rupiah melemah 0,23%, sementara 2 hari sebelumnya membukukan pengguatan, dan 2 hari setelahnya terus melemah.
Dua reshuffle lainnya dilakukan pada awal Januari dan pertengahan Agustus 2018, tetapi tidak signifikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
