
Belvinmology 'Bersabda' Saham FPNI Potensi Naik Tinggi!

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga saham PT PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) melesat 34,62% alias menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan Senin (22/12/2020). Harga saham emiten petrokimia ini ditutup pada level Rp 210, naik 54 poin dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Volume saham yang diperdagangkan mencapai 95,42 juta dengan nilai transaksi Rp 18,36 miliar. Adapun kisaran harga perdagangan kemarin di Rp 153-210.
Data perdagangan mencatat, broker yang paling banyak memborong saham FPNI adalah broker PT Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan pembelian bersih 5,8 juta lembar sedangkan broker penjual bersih adalah broker PT NH Korindo Sekuritas (XA) dengan penjualan bersih 6,1 juta lembar.
Kenaikan harga saham FPNI didorong oleh sentimen positif bahwa pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten akan segera beroperasi pada 2021. LCI merupakan perusahaan terafiliasi dari FPNI, di bawah naungan Lotte Group asal Korea Selatan
Pembangunan pabrik senilai US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 53 triliun-Rp 54 triliun ini dimulai pada 2018 dengan seremoni ground breaking oleh Airlangga Hartarto yang kala itu menjadi Menteri Perindustrian, Pabrik dengan luas area 100 hektar ini memiliki total kapasitas produksi naphta cracker sebanyak 2 juta ton per tahun. Bahan baku itu selanjutnya diolah untuk menghasilkan 1 juta ton ethylene, 520 ribu ton propylene, 400 ribu ton polypropylene dan produk turunan lainnya.
Investor sekaligus analis saham Belvin Tannadi, menilai saham FPNI masih memiliki potensi besar untuk melesat. Dia menilai saham FPNI akan menguji sejumlah resistance, termasuk yang terkuat di kisaran Rp 700.
"Jika break Rp 700 maka ada peluang ke Rp 1.000. Dari historisnya, FPNI pernah ARA (auto reject atas) berhari-hari. Dari harga Rp 100-an ke Rp 700-an," ujarnya.
Saham yang masuk kriteria Belvinmology ini akan terus diakumulasi oleh Belvin di kisaran Rp 200-an.
"Alasannya kenapa menarik adalah induk perusahaan membangun pabrik senilai Rp 54 t yang akan beroperasi pada 2021. Pabrik ini dibangun oleh Lotte Chemical Titan asal Korea Selatan dan FPNI adalah Lotte Chemical Titan yang ada di Indonesia," ujar Belvin.
Sebagai informasi, hasil Produksi dari pabrik Lotte Chemical ini nantinya ditujukan untuk memenuhi permintaan domestik maupun ekspor. Proses pembangunannya diproyeksi menyerap tenaga kerja hingga 1.500 orang dan tenaga kerja tidak langsung bisa mencapai 4 ribu orang pada periode 2019-2023.
Seperti diketahui, industri petrokimia menghasilkan berbagai komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri kemasan, tekstil, alat rumah tangga, hingga komponen otomotif dan produk elektronika.
Pada November 2020 lalu, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Lotte Chemical berencana untuk menambah investasinya di Indonesia menjadi US$ 4,3 miliar atau sekitar Rp 60,6 triliun. Hal tersebut disampaikan direksi perusahaan tersebut kepada Agus Gumiwang saat berkunjung ke Korea Selatan.
"Lotte Chemical memastikan untuk berinvestasi US$ 4,3 miliar untuk pembangunan pabrik petrokimia di Indonesia. Mereka mau tambah investasi meski pabriknya saat ini masih dalam pembangunan," kata Menperin.
Kepala Unit Bisnis Lotte Chemical, Kim Kyo Hyun menyampaikan bahwa keputusan untuk menambah investasi tersebut diambil lantaran masih tingginya ketergantungan Indonesia terhadap produk-produk petrokimia impor. "Kami membangun pabrik petrokimia itu untuk menggantikan barang-barang impor yang selama ini dilakukan supaya bisa diproduksi di dalam negeri," ujar Kim.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak Krakatau Steel Siap Pasok Air Bersih Buat Lotte Chemical
