
Breaking! Demokrat-Republik Sepakati Stimulus US$ 900 Miliar

Jakarta, CNBC Indonesia - Kesepakatan tentang paket penyelamatan ekonomi AS di tengah pandemi senilai US$ 900 miliar yang telah lama ditunggu demi memberikan bantuan bagi warga AS tiba-tiba dapat dicapai setelah adanya terobosan besar pada Sabtu malam mengenai poin penting: peran bank sentral AS, Federal Reserve (the Fed), untuk campur tangan dalam ekonomi Negeri Paman Sam.
Hal itu disampaikan berapa sumber CNBC dan CNN International, dikutip Minggu (20/12/2020).
Anggota parlemen senior Kongres AS disebutkan sama-sama mencapai kompromi atas kekuatan pinjaman darurat dari Federal Reserve pada Sabtu malam (19/12) waktu AS.
Negosiasi stimulus sebelumnya masih terganjal usulan Senator Patrick Toomey dari Partai Republik untuk menghentikan program pinjaman bank sentral AS atau The Fed.
Debat pembahasan paket stimulus terjadi pada menit-menit terakhir pada Jumat (18/12/2020, saat Partai Demokrat menuduh senator Pennyslvania, Pat Toomey, dari Partai Republik yang usulannya akan memberatkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Pasalnya Toomey mengusulkan untuk memangkas kemampuan pinjaman darurat the Fed yang sudah diatur di dalam Undang-Undang CARES Act, yang dimaksudkan untuk melindungi ekonomi yang terdampak Covid-19.
Tapi menurut dua ajudan, dikutip CNBC International, bahasa kompromi sedang diselesaikan saat ini dan setiap item terbuka diharapkan bisa diselesaikan dalam semalam.
Sementara CNN melaporkan, saat ini kedua belah pihak, Republik dan Demokrat, akan merancang bahasa legislatif untuk memastikan paket stimulus itu bisa mencerminkan garis besar kesepakatan.
"Kami semakin dekat, sangat dekat," kata Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer dari Partai Republik, Pennsylvania, saat dia meninggalkan Capitol. Dia memperkirakan DPR dan Senat AS (Kongres AS) akan memberikan suara untuk menyetujui paket itu pada Minggu.
"Sekarang Demokrat telah menyetujui versi bahasa penting Senat Toomey, kami dapat mulai menutup sisa paket untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada keluarga, pekerja, dan dunia usaha," kata juru bicara Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell kepada NBC News dilansir CNBC Internasional, Minggu (20/12/2020).
Republikan tidak ingin melanjutkan program yang berakhir pada 1 Januari itu karena dianggap sebagai intervensi pemerintahan dalam sektor swasta, mempolitisasi The Fed, dan menuduh Demokrat memanfaatkan program itu untuk kepentingan politik.
"Perjanjian ini membatalkan lebih dari US$ 429 miliar dana CARES Act yang tidak terpakai; secara definitif mengakhiri fasilitas peminjaman Undang-Undang CARES pada 31 Desember 2020, menghentikan fasilitas ini dimulai kembali, dan melarang penggandaan fasilitas tersebut tanpa persetujuan kongres. Perjanjian ini akan menjaga kemerdekaan Fed dan mencegah Demokrat membajak program-program ini untuk tujuan kebijakan politik dan sosial," kata juru bicara Toomey, Steve Kelly.
Kesepakatan ini sangat penting karena tanpa kesepakatan baru, maka anggaran Pemerintah AS akan berhenti pada hari Minggu dan bisa terjadi shutdown jika tidak ada kesepakatan.
DPR telah menyarankan pemungutan suara paling cepat pada Minggu (20/12/2020) pukul satu siang.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Stimulus Jumbo US$ 1,9 T di AS, Ini Pengaruhnya ke Minyak
