
Deg-degan! Tunggu IHSG Lewati Level 6.155, Bakal Ada Kejutan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat terseret di zona merah setengah jam setelah pembukaan, indeks bursa saham nasional mengakhiri perdagangan sesi pertama Kamis (17/12/2020) di jalur positif. Pelaku pasar menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,32% atau 19,8 poin ke 6.138,173 dengan 236 saham menguat, 198 lain melemah dan 170 sisanya flat. Dengan penguatan ini, koreksi IHSG tercatat tersisa 2,57% sepanjang tahun berjalan.
Reli IHSG tersebut melanjutkan penguatan pada pagi yang mencapai 0,61%. Investor asing kali ini memilih merealisasikan keuntungan dengan mencetak transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 70,8 miliar di pasar reguler.
Meski demikian nilai transaksi bursa masih terjaga tinggi, yakni mencapai Rp 12,3 triliun, dengan 22,3 miliar saham ditransaksikan. Frekuensinya melonjak hingga menembus 1 juta kali, naik dari angka kemarin yang di kisaran 957.000.
Pelaku pasar merespons positif keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan mempertahankan suku bunga acuan di bawah 0,25% dalam waktu yang lama. Federal Reserve (The Fed) juga berkomitmen menjaga kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE).
Lembaga pimpinan Jerome Powell ini menyiapkan dana US$ 120 miliar per bulan untuk membanjiri pasar dengan likuiditas, dengan membeli surat utang "sampai ada perbaikan substansial menuju target full employment dan stabilitas harga."
Di Indonesia, BI sore hari ini akan mengumumkan hasil RDG mengenai penentuan suku bunga acuan. Pelaku pasar dalam konsensus CNBC Indonesia memperkirakan Bi 7-Day Reverse Repo Rate akan tetap di level 3,75%.
Analisis Teknikal
![]() IHSG Teknikal |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar atas maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung sideways.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.155 apabila konsisten menembus level ini maka jalan IHSG untuk ke level 6.200 akan semakin terbuka. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.090.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 82, yang menunjukkan adanya indikator jenuh beli akan tetapi apabila momentum sedang kuat RSI bisa bertahan di zona jenuh beli dalam waktu yang lama.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan selanjutnya cenderung sideways atau menyamping.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500