
Ikut-ikutan Wall Street, Bursa Saham Asia Juga Galau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bergerak variatif pagi ini. Sepertinya bursa saham Benua Kuning tertular Wall Street yang galau.
Pada Kamis (17/12/2020) pukul 08:45 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama asia:
Dini hari tadi waktu Indonesia, bursa saham New York ditutup tidak seragam. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi tipis 0,15%, tetapi S&P 500 dan Nasdaq Composite mampu menguat masing-masing 0,18% dan 0,5%.
Sepertinya investor memilih bermain aman karena menunggu perkembangan terbaru seputar stimulus fiskal di AS. Paket stimulus itu rencananya bernilai US$ 900 miliar atau sekitar Rp 12.735,9 triliun. Di dalamnya mencakup pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bernilai US$ 600-700 miliar (Rp 8.490,6-9.905,7 triliun).
"Kami sedang menuju pengesahan paket stimulus untuk mengatasi dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Di dalamnya ada anggaran distribusi vaksin, BLT, dan dukungan untuk penciptaan lapangan kerja," ungkap Mitch McConnell, Pimpinan Mayoritas Senat, seperti dikutip dari Reuters.
Pembiayaan stimulus itu akan datang dari realokasi anggaran dan pendanaan baru. Rinciannya, US$ 600 miliar dari realokasi anggaran dan sisanya adalah fresh money.
"Sepertinya kongres sudah sangat dekat dengan kesepakatan. Kemungkinan nantinya akan ada pemberian langsung kepada masyarakat," kata Joseph 'Joe' Biden, presiden AS terpilih, seperti dikutip dari Reuters.
Pelaku pasar berharap paket stimulus bisa disahkan akhir pekan ini sehingga dapat segera dinikmati oleh rakyat AS. Stimulus fiskal akan sangat membantu mendongkrak penciptaan lapangan kerja dan daya beli masyarakat.
Kebangkitan ekonomi AS memang sangat dinanti oleh seluruh dunia. Sebab, Negeri Paman Sam adalah negara konsumen terbesar sehingga peningkatan permintaan di sana akan membantu kinerja ekspor berbagai negara, termasuk Indonesia.
Namun karena stimulus belum kunjung diketok, pelaku pasar memilih wait and see. Lebih baik bermain aman dulu sebelum ada perkembangan terbaru. Perilaku ini yang membuat Wall Street dan bursa saham Asia bimbang menentukan arah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham