Indeks Dow Jones Ambruk, S&P dan Nasdaq Melesat!

tahir saleh, CNBC Indonesia
17 December 2020 08:05
A United States flag is reflected in the window of the Nasdaq studio, which displays indices and stocks down, in Times Square, New York, Monday, March 16, 2020. (AP Photo/Seth Wenig)
Foto: Studio Nasdaq, yang menampilkan indeks dan stok turun, di Times Square, New York, Senin, 16 Maret 2020. (Foto AP / Seth Wenig)AP/Seth Wenig

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) yang dibuka volatil akhirnya ditutup variatif pada perdagangan Rabu (16/12/2020) waktu AS atau Kamis pagi waktu Indonesia (17/12).

Data perdagangan menunjukkan, Indeks S&P 500 naik 0,18% di level 3.701,17 dan Indeks Nasdaq juga naik 0,50% di posisi 12.658,19. Sementara itu hanya Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang melorot 0,15% di posisi 30.154,54.

CNBC International mencatat, saham-saham pemicu penurunan Dow Jones di antaranya Boeing CO minus 1,58%, Coca-Cola Co turun 1,45%, Caterpillar minus 1,23% dan Walgreens ambruk 2,15%.

Adapun saham-saham pendorong penguatan S&P di antaranya PayPal Holding naik 3,88%, dan Chipotle naik 4%. Di Nasdaq saham-saham pendorongnya yakni PayPal, eBay naik 3,01%, dan Biomarin melesat 4,99%.

Sentimen Wall Street datang dari rilis data ekonomi yang buruk dan membuat kebutuhan stimulus semakin mendesak.

Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa penjualan ritel anjlok 1,1% pada November. Angka itu lebih buruk dari konsensus ekonom dalam polling Dow Jones yang menunjukkan penurunan sebesar 0,3%.

Di AS, konsumsi masyarakat menyumbang nyaris 70% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Rilis data buruk tersebut dipastikan memicu pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal IV-2020.

Namun, ada kabar baik. Politico melaporkan Kongres telah memenangkan kesepakatan stimulus senilai US$ 900 miliar yang termasuk bantuan langsung tunai (BLT). Namun, paket stimulus tersebut belum memasukkan bantuan untuk pelaku bisnis dan pemerintahan lokal.

Ketua DPR Nancy Pelosi, Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnell, Pimpinan Minoritas Senat Chuck Schumer dan Pimpinan Minoritas DPR Kevin McCarthy bertemu pada Selasa untuk meneken kesepakatan dua pihak. Menteri Keuangan Steven Mnuchin juga bakal dilibatkan.

"Saya optimistis kita bakal bisa mencapai pemahaman dalam waktu dekat," tutur McConnell pada Selasa malam setelah pertemuan tersebut, dikutip CNBC International.

Schumer mengatakan bahwa para pimpinan "membuat kemajuan, dan semoga kita bisa mencapai kesepakatan segera."

Pada Selasa, indeks Dow Jones Industrial Average naik nyaris 340 poin, ditopang kenaikan saham Apple sebesar 5%. Indeks S&P 500 naik 1,3%, menghentikan koreksi 4 hari berturut-turut. Indeks Nasdaq dan Russell 2000 kompak mencetak rekor baru, naik 1,25% dan 2,4%.

Sebelumnya, para penyusun undang-undang di AS tengah membahas dua proposal terbaru untuk memuluskan stimulus senilai US$ 748 miliar.

Pertama, perlindungan kelangsungan usaha dan keuangan untuk pemerintah lokal senilai US$ 160 miliar.

Kedua, program tunjangan pengangguran dan kredit lunak di bawah program perlindungan gaji dengan nilai masing-masing program mencapai US$ 300 miliar. Dengan rilis data ritel, pelaku pasar pun menunggu pernyataan The Fed mengenai prospek ekonomi AS.

"Stimulus masih menjadi fokus kunci bagi pasar, karena menjadi jembatan yang diperlukan bagi vaksinasi secara luas," Lindsey Bell, Kepala Perencana Investasi Ally Invest dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article "Hantu" Inflasi Gentayangan, Wall Street Dibuka Ambruk 1,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular