
Dow Futures Menguat Sambut Kemajuan Pembahasan Stimulus AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (16/12/2020) menghijau, menyambut kemajuan pembahasan stimulus akhir tahun dan mulai digunakannya vaksin Covid-19 besutan Pfizer dan BioNtech.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average menguat dan mengindikasikan bahwa indeks berisi 30 saham unggulan tersebut bakal menguat 95 poin di pembukaan. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga kompak menguat, sebesar 0,3%.
Ketua DPR Nancy Pelosi, Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnell, Pimpinan Minoritas Senat Chuck Schumer dan Pimpinan Minoritas DPR Kevin McCarthy bertemu pada Selasa untuk meneken kesepakatan dua pihak. Menteri Keuangan Steven Mnuchin juga bakal dilibatkan.
"Saya optimistis kita bakal bisa mencapai pemahaman dalam waktu dekat," tutur McConnell pada Selasa malam setelah pertemuan tersebut. Schumer mengatakan bahwa para pimpinan "membuat kemajuan, dan semoga kita bisa mencapai kesepakatan segera."
Pada Selasa, indeks Dow Jones Industrial Average naik nyaris 340 poin, ditopang kenaikan saham Apple sebesar 5%. Indeks S&P 500 naik 1,3%, menghentikan koreksi 4 hari berturut-turut. Indeks Nasdaq dan Russell 2000 kompak mencetak rekor baru, naik 1,25% dan 2,4%.
Pada Senin, para penyusun undang-undang di AS tengah membahas dua proposal terbaru untuk memuluskan stimulus senilai US$ 748 miliar. Pertama, perlindungan kelangsungan usaha dan keuangan untuk pemerintah lokal senilai US$ 160 miliar.
Kedua, program tunjangan pengangguran dan kredit lunak di bawah program perlindungan gaji dengan nilai masing-masing program mencapai US$ 300 miliar. Program-program tersebut diharapkan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi 2020 dari kemerosotan.
"Stimulus masih menjadi fokus kunci bagi pasar, karena menjadi jembatan yang diperlukan bagi vaksinasi secara luas," Lindsey Bell, Kepala Perencana Investasi Ally Invest dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.
Pelaku pasar juga menanti komentar bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengenai arah perekonomian ke depan. Proyeksi jangka panjang The Fed diperkirakan membaik menyusul dimulainya vaksinasi, dan bank sentral tersebut kemungkinan bakal sangat dovish pada akhir rapat. Laju pembelian obligasi bakal menjadi perhatian investor obligasi.
Saat ini vaksin terus diedarkan di penjuru AS, menyusul tambahan 215.400 kasus Covid-19 per hari dan setidaknya 2.300 kematian akibat virus dalam 7 hari terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping