
Stimulus AS Bikin Rupiah Perkasa, Tapi Jangan PHP Lagi Ya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Harapan akan segera datangnya stimulus fiskal di Negeri Paman Sam membuat investor bergairah mengoleksi aset-aset berisiko.
Hari ini, Rabu (16/12/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.080 kala pembukaan perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Hawa penguatan rupiah sudah terasa sebelum pasar spot dibuka. Sebab, mata uang Tanah Air sudah lebih dulu menguat di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF).
Apresiasi rupiah tidak lepas dari meningkatnya risk appetite pelaku pasar. Sikap risk-off (mengabaikan risiko) ini sudah terlihat di bursa saham New York.
Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat tajam 1,13%. Sementara S&P 500 melesat 1,29% dan Nasdaq Composite melonjak 1,25%.
Investor berbunga-bunga karen sepertinya paket stimulus fiskal baru di AS bisa segera digelontorkan. Para pejabat teras di Washington sudah mengadakan pertemuan untuk membahas stimulus tersebut.
Ketua House of Representatives Nancy Pelosi, Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnell, Pimpinan Partai Demokrat Senat Chuck Schumer, dan Pimpinan Partai Demokrat House of Representatives Kevin McCarthy berkumpul di Capitol Hill, markas kongres. Menteri Keuangan Steven Mnuchin pun ikut serta dalam pertemuan itu melalui sambungan telepon.
"Sekarang kami mulai bekerja. Saya rasa ini adalah sebuah kemajuan," kata McCarthy kepadapara jurnalis usai pertemuan, seperti dikutip dari Reuters.
"Saya bisa bilang ini adalah pertemuan yang bagus. Itu saja," tambah Schumer.
Pertemuan dimulai pada pukul 16:00 waktu setempat dan berakhir kurang dari satu jam kemudian. Para peserta sepakat untuk kembali bertemu pada Rabu pukul 07:30 atau malam ini waktu Indonesia.
"Kami akan segera membuat kesepakatan jika memang sudah sepakat. Namun kami sudah satu suara bahwa pengesahan anggaran negara tidak akan terlepas dari stimulus fiskal," kata McConnell, sebagaimana diwartakan Reuters.
