
Brexit Dipantau, Bursa Eropa Dibuka Variatif Cenderung Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka variatif pada sesi awal perdagangan Selasa (15/12/2020), di tengah belum adanya hasil yang pasti dari negosiasi kesepakatan antara Uni Eropa dan Inggris pasca-Brexit.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa cenderung bergerak menyamping di awal perdagangan, dengan indeks saham sektor otomotif melompat 1,2% sedangkan indeks saham sektor layanan kesehatan terkoreksi 0,5%.
Setengah jam kemudian indeks Stoxx terkoreksi naik 0,7 poin (+0,18%) ke 392,55. Indeks DAX Jerman bertambah 62,3 poin (+0,47%) ke 13.285,46 dan CAC Prancis naik 27,2 poin (+0,49%) ke 5.555,06. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 12,8 poin (+0,2%) ke 6.544,65.
Perkembangan virus corona juga memperberat sentimen pasar dengan Jerman dan Belanda mengumumkan restriksi yang lebih ketat jelang perayaan Natal untuk menekan kenaikan tahan infeksi.
Pada Senin, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa London akan pindah ke level tertinggi pembatasan Covid-19, menyusul kenaikan angka infeksi yang sebagian terkait dengan varian baru virus corona yang bisa memicu tambahan kasus di Inggris Selatan.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 anjlok pada Senin menyusul kekhawatiran tambahan restriksi Covid-19 bakal mengepras optimisme seputar peredaran vaksin Covid di AS. Walikota New York Bill De Blasio mengingatkan bahwa kota tersebut akan mengalami "penutupan total" segera.
Peringatan De Blasio muncul setelah AS mulai membagikan vaksin corona yang didesain oleh Pfizer dan BioNTech ke ratusan pusat distribusi di seluruh negara. New York kebagian putaran pertama peredaran vaksin.
Bursa saham di kawasan Asia Pasifik ditutup melemah pada Selasa menyusul keprihatinan seputar kenakan kasus corona di beberapa negara yang akan membuyarkan optimisme seputar vaksin di AS.
Sementara itu, pasar di China daratan melemah setelah data menunjukkan produksi industri tumbuh 7% secara tahunan pada November, menurut Biro Statistik Nasional. Capaian itu sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar dalam polling Reuters.
Penjualan ritel China melesat 5% pada November dibandingkan dengan posisi setahun yang lalu, atau sedikit meleset dari perkiraan analis dalam polling Reuters yang tumbuh 5,2%.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa ada beberapa "pergerakan" meninggalkan poin ketaksepahaman. Saham Rolls-Royce anjlok 3,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan