
Keluar dari Zona 6.000, Koreksi IHSG Berpotensi Berlanjut

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Selasa (15/12/20) ditutup merah 0,52% ke level 5.981,02.
Sentimen negatif bagi IHSG muncul dari kabar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang menginstruksikan Gubernur DKI Jakarta untuk kembali memperketat pembatasan sosial berskala besar mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Instruksi ini untuk meredam kenaikan jumlah korban yang terinfeksi virus covid-19.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 312 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 10,5 triliun.
Selanjutnya sentimen negatif juga datang setelah pemerintah memutuskan untuk melarang kerumunan dan perayaan tahun baru di tempat umum.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali secara virtual di Kantor Maritim pada Hari Senin (14-12-2020) yang dipimpin oleh Menko Marves Luhut B. Pandjaitan. Dia meminta agar implementasi pengetatan ini dapat dimulai pada tanggal 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.
Dengan kebijakan larangan party saat tahun baru tersebut, tingkat konsumsi masyarakat, yang merupakan komponen utama pembentukan produk domestik bruto (PDB), berisiko tertekan di penghujung tahun ini. Alhasil, perekonomian Indonesia akan sulit bangkit dari resesi.
Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan impor Indonesia pada November 2020 masih mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi. Ini membuat neraca perdagangan kembali mencatat surplus.
Pada November 2020, nilai impor tercatat US$ 12,66 miliar. Turun 17,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).
Dengan nilai ekspor yang sebesar US$ 15,28 miliar naik 9,54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY)., maka neraca perdagangan Indonesia pada November 2020 membukukan surplus US$ 2,62 miliar. Kali terakhir neraca perdagangan mengalami defisit adalah pada April 2020.
Sebagai informasi, konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan impor November 2020 terkontraksi 24,14% YoY, ekspor tumbuh 3,29% YoY. Sementara neraca perdagangan diperkirakan surplus US$ 2,72 miliar.
Analisis Teknikal
![]() saham |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area pivot maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi terkoreksi.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.030. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.961.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 59 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli meskipun demikian RSI mulai terkonsolidasi turun setelah sebelumnya menyentuh level jenuh beli. Hal ini biasanya menandakan pergerakan IHSG selanjutnya akan cenderung terdepresiasi.
Selain itu muncul pola candlestick Marubozu di IHSG yang ditunjukkan oleh garis candlestick full body yang menunjukkan daya jual IHSG sangatlah kuat dan berpotensi berlanjutkan koreksinya.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan selanjutnya cenderung bearish atau terkoreksi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan munculnya indikator RSI yang terkonsolidasi turun dan munculnya candlestick Marubozu.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500