Duh! Bank Sentral Prancis Prediksi PDB Prancis 2020 Minus 9%

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
14 December 2020 18:20
This photo taken Sunday April 5, 2020 shows the Eiffel Tower in background during the nationwide confinement due to the coronavirus outbreak in Paris. The new coronavirus causes mild or moderate symptoms for most people, but for some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness or death. (AP Photo/Lesdronographes)
Foto: Menara Eiffel, Prancis (AP/Lesdronographes)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Prancis, Banque de France, merilis proyeksi terbaru perekonomian Prancis. Seperti dikutip dari AFP, Senin (14/12/2020), Banque de France memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini anjlok 9%. Sementara tahun depan akan rebound 5%.

Proyeksi itu lebih pesimis dibandingkan perkiraan tiga bulan lalu. Ketika itu, Bank Sentral Prancis memproyeksikan PDB tahun ini jeblok 8,7%, diikuti perbaikan sekitar 7,4% di 2021.

Salah satu faktor yang membuat Banque de France lebih pesimis adalah gelombang kedua virus corona baru penyebab Covid-19 yang mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali pembatasan pergerakan dan penutupan bisnis tertentu.

Hal itu memicu penurunan aktivitas 11% di November jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Aktivitas diperkirakan 8% lebih rendah pada Desember mengingat pelonggaran sebagian dari langkah-langkah pengurungan yang diadopsi oleh pemerintah untuk periode liburan.



Kendati demikian, Banque de France memproyeksikan ekonomi Prancis terus tumbuh hingga ke level 5% pada 2022, dan kemudian melambat ke tinggal di atas 2% pada 2023.

Terlepas dari pemulihan ekonomi yang diramalkan, Banque de France memperkirakan pengangguran melonjak lebih tinggi karena perusahaan-perusahaan yang sejauh ini bertahan akhirnya runtuh. Diperkirakan pengangguran akan melonjak menjadi 11% selama kuartal pertama 2021, dan turun menjadi 9% pada akhir 2022.

Prancis merupakan negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 kelima terbesar di dunia. Negara Eiffel itu mecatatkan 2,3 juta kasus terkonfirmasi positif dengan 57 ribu kematian.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jerman hingga Prancis Resesi, Bursa Eropa Menguat, Surprise?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular