
Catat! Bursa Saham RI Jadi 'Raja' IPO di Kawasan ASEAN

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen mengatakan, Bursa Efek Indonesia tercatat sebagai bursa yang kedatangan emiten baru paling banyak di Kawasan ASEAN. Sampai dengan November lalu, setidaknya sudah ada 46 perusahaan yang mengimpun pendanaan melalui pasar modal.
Jumlah ini terbanyak dibandingkan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Thailand, dan Filipina.
"(Pernyataan) Efektif IPO sepanjang 2020 mencapai 46 emiten baru, penambahan ini tertinggi dibanding di kawasan ASEAN. Kepercayaan publik dan calon emiten masih cukup tinggi," kata Hoesen, dalam pemaparan secara virtual, Senin (14/12/2020).
Mengacu data BEI, sampai dengan hari ini, 14 Desember 2020, sudah ada dua tambahan emiten baru, yakni PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) dan PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP) yang mencatatkan saham pada 8 dan 11 Desember di papan pengembangan BEI. Sehingga, jumlah perusahaan tercatat ada sebanyak 48 emiten.
Jumlah perusahaan yang menghimpun pendanaan di pasar modal terlihat pada laporan perusahaan konsultasi dan audit, Deloitte pada pertengahan November lalu.
Indonesia memimpin dengan jumlah emiten baru di atas 40 perusahaan, disusul Thailand dengan 23 emiten baru. Sedangkan Bursa Malaysia, Singapura, Filipina tercatat masih di bawah 20 perusahaan baru.
Meski demikian, dari sisi nilai emisi, Bursa Thailand masih memimpin dengan jumlah emisi yang dihimpun mencapai US$ 3,9 miliar, naik dari tahun lalu US$ 3 miliar atau setara Rp 54,6 triliun dengan kurs Rp 14.000 per US$.
Sementara itu, menurut Deloitte, seperti dituliskan CNBC International, sampai dengan pertengahan November 2020, ada 100 perusahaan yang melangsungkan IPO di kawasan Asia Tenggara dengan perolehan dana sebesar US$ 6,44 miliar atau setara Rp 90,16 triliun, turun dari tahun sebelumnya US$ 7,34 miliar atau sebesar Rp 102,76 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Masih Dihantui Covid-19, Ada 11 Perusahaan Antre IPO