
Goks! Ini Saham Pecundang dan Pemenang Pekan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan kedua bulan Desember kembali menghijau kuat1,98% dan ditutup di level 5.938,32. Indeks acuan pasar modal Tanah Air bahkan sempat melesat ke atas level psikologis 6.000 meskipun harus kembali turun.
Sentimen positif mengenai vaksin memang sedang membanjiri pasar modal baik dalam negeri maupun global. Mulai dari perkembangan vaksin Pfizer yang sudah disetujui di Britania Raya untuk penggunaan darurat dan mulai digunakan oleh masyarakat hingga dari dalam negeri dimana vaksin Sinovac sudah tiba di Tanah Air.
Terbangnya IHSG memicu beberapa saham melesat tinggi seperti saham-saham berikut yang mampu terbang tinggi hingga puluhan persen.
Kenaikan tertinggi sendiri dibukukan oleh saham PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) yang harga sahamnya berhasil melesat 143,56% selama sepekan terakhir. Meskipun melesat kencang sejatinya saham POLA tidak diiringi oleh volume kenaikan yang memadai.
Data perdagangan mencatat, selama melesat sepekan terakhir hanyalah sekitar 17 ribu lot sehingga banyak yang beranggapan bahwa kenaikan POLA disebabkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang melakukan aksi cornering alias goreng saham.
Selain itu POLA, saham-saham lain yang berhasil melesat kencang juga tergolong memiliki volume yang kecil seperti PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) hanya ditransaksikan sebanyak 24 ribu lot sepekan.
Selain itu muncul pula nama emiten PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) yang baru saja melantai di bursa 8 Desember silam. Perusahaan konstruksi ini menjual sahamnya di pasar perdana seharga Rp 100/unit dan meraup dana segar sebesar Rp 150 miliar.
Berkebalikan dengan saham-saham di atas yang berhasil melesat kencang, beberapa saham yang terpaksa anjlok parah, simak tabel berikut.
Tercatat saham-saham yang memimpin penurunan alias Top Losers adalah saham yang notabene mempunyai kapitalisasi pasar kecil yakni di bawah Rp 1 triliun sehingga biasanya harga sahamnya mudah digerakkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab ke arah tertentu alias cornering.
Di posisi pertama ada PT Asia Sejahtera Mina Tbk (AGAR) yang anjlok 19,15%. Saham yang baru melantai November 2019 lalu ini anjlok ke level Rp 380/unit. Kapitalisasi pasar DADA juga tergolong sangat mini yakni hanya Rp 380 miliar.
Meskipun demikian muncul satu emiten berkapitalisasi pasar cukup besar yakni PT Bank Jago Tbk (ARTO) setelah pekan kemarin melesat kencang akibat munculnya transaksi jumbo mencurigakan di pasar negosiasi, pada perdagangan pekan ini ARTO dibanting hingga berberapa kali menyentuh level ARB.
Tercatat ARTO membukukan pelemahan selama 4 hari berturut-turut bahkan sempat anjlok ke level ARB sebanyak 2 kali, tercatat sepekan terakhir ARTO terkoreksi parah 18,27%.
TIM RISETCNBCINDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'