Pupus Harapan IHSG ke 6.000 Pekan Ini, Serok Cuan Dulu

Putra, CNBC Indonesia
11 December 2020 15:36
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan Jumat (11/12/20) ditutup menghijau tipis 0,08% ke level 5.938,32.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 92miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 19,9triliun. Tercatat 205 saham naik, 266 saham koreksi, sisanya 157 stagnan.

Tercatat Asing melakukan jual bersih di saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) sebesar Rp 96 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 272 miliar.

Sedangkan pembelian bersih asing dilakukan di PT Indo Tambangraya MegahTbk (ITMG) sebesar Rp 39 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 630 miliar.

Dari dalam negeri, kabar kenaikan cukai rokok masih menjadi sentimen negatif dimana pada hari ini saham rokok raksasa seperti Gudang Garang dan Sampoerna masih terkoreksi parah hingga 6%.

Dari pasar global, ada kabar dari bank sentral Eropa yakni ECB yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya. Otoritas moneter tersebut memutuskan untuk menahan suku bunga acuan operasi refinancing utama, fasilitas pinjaman marjinal dan fasilitas simpanan masing-masing sebesar 0,00%, 0,25% dan -0,50%.

Tak hanya itu,bank sentral di bawah pimpinan Christine Lagarde juga memutuskan untuk menambah injeksi likuiditas ke sistem keuangan dengan memperbesar nilai pembelian obligasi senilai 500 miliar Euro di tengah maraknyalockdownakibat munculnya gelombang kedua wabah Covid-19.

Bank sentral meluncurkan Program Pembelian Darurat Pandemi (PEPP) awal tahun ini dalam upaya untuk menopang ekonomi blok tersebut saat terguncang oleh pandemi Covid-19.

Setelah ekspansi hari Kamis, total nilai pembelian aset sekarang menjadi 1,85 triliun euro, dan ECB memperpanjang periode pembelian PEPP hingga Maret 2022. Investasi ulang aset yang jatuh tempo dari PEPP juga telah diperpanjang hingga akhir 2023.

Dalam sebuah pernyataan menyusul keputusan tersebut, ECB mengatakan akan melakukan pembelian bersih sampai Dewan Pemerintahan menilai bahwa fase krisis virus Corona telah berakhir.

Selain itu ECB juga menegaskan bahwa suku bunga akan tetap pada level rendah saat ini sampai bank sentral melihat prospek inflasi.

Stimulus moneter yang digelontorkan oleh ECB tersebut tentu menjadi berita positif untuk pasar. Namun di tengah kabar baik tersebut terselip kabar yang sejujurnya kurang mengenakkan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada hari Kamis ada "kemungkinan kuat" Inggris dan UE akan gagal mencapai kesepakatan perdagangan. Namun kedua belah pihak berjanji untuk melakukan apa pun yang dia bisa untuk menghindari adanya perpecahan.

Sentimen di pasar saat ini memang mixed. Optimisme vaksinasi Covid-19 sudah tak berdampak terlalu signifikan sebagaimana ketika awal-awal terjadi. Investor masih akan cenderung wait and see terutama menanti langkah lanjutan terkait stimulus ronde kedua di AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular