
Saham Properti Meroket Saat Sektornya Tiarap, Ini Jawaranya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama sebulan terakhir, reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebanyak 8,7% diiringi oleh reli indeks properti dengan kenaikan yang lebih mencengangkan sebesar 14,75%.
Diketahui beberapa saham properti memang akhir-akhir ini sering melesat liar, bahkan beberapa di antaranya sudah menembus level awal tahun seperti ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tren Pergerakan Saham Emiten Properti
Data perdagangan mencatat per sesi I, Jumat ini (11/12), dari 7 emiten properti raksasa yang melantai di bursa, semuanya berhasil menghijau sebulan terakhir bahkan 4 di antaranya berhasil melesat hingga puluhan persen.
Adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang memimpin kenaikan ini dengan reli kencang masing-masing 74,34% dan 73,13%.
Selain itu muncul pula nama PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) di posisi ketiga dengan kenaikan 60,25%
Kenaikan ini tentu memunculkan tanda tanya sebab sejatinya penjualan properti di Indonesia masih tertekan pascadiserang pandemi Covid-19, bahkan ketiga emiten masih belum mampu membukukan keuntungan pada kuartal ketiga tahun ini bahkan secara tahunan juga masih merugi.
Hal ini terjadi karena instrumen saham adalah salah satu instrumen tolak ukur ekspektasi pasar, sehingga pasar berekspektasi dengan hadirnya vaksin-vaksin corona seperti Pfizer dan Sinovac yang dikatakan memiliki efektivitas tinggi di atas 90% dan mulai disuntikkan ke masyarakat maka ke depannya sektor properti akan bangkit dalam waktu dekat.
Selain itu perlu dicatat, ketika IHSG anjlok Maret silam salah satu sektor yang koreksinya paling parah adalah sektor properti, sehingga ketika kabar-kabar baik mengenai vaksin bermunculan maka sektor inilah yang melesatnya paling kencang.
Diharapkan dengan hadirnya vaksin yang efektif maka perekonomian dapat berputar kembali dan daya beli masyarakat kembali membaik sehingga properti dapat kembali diminati.
Sentimen selanjutnya yakni pasar yang beranggapan bahwa masa-masa pandemi terburuk sudah terlewatkan yang ditunjukkan dengan mulai meningkatnya penjualan rumah beberapa emiten setelah menyentuh titik terendahnya pada kuartal kedua silam dan pulihnya penjualan ini dianggap akan kembali berlanjut di kuartal-kuartal berikutnya, The Worst is Already Over.
Meskipun demikian, sejatinya saham-saham properti meski telah melesat kencang, masih belum mampu pulih dari corona.
Tercatat indeks sektoral properti masih terkoreksi 23,43% selama tahun berjalan dengan emiten-emiten raksasa seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) masih terkoreksi 18,91% dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang masih anjlok 11,06%.
Terpantau hanya dua emiten yang sudah berhasil pulih dari corona yakni ASRI dan APLN dengan apresiasi masing-masing 8,40% dan 11,30%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'