Erick: BRILIANPRENEUR Cocok Untuk UMKM Orientasi Ekspor

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
10 December 2020 12:28
Erick Tohir
Foto: Erick Tohir

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan BRILIANPRENEUR yang diinisiasi oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tepat bagi UMKM untuk naik kelas, terutama dengan berorientasi ekspor. Apalagi di masa pandemi Covid-19, dibutuhkan inovasi yang melibatkan UMKM yang dapat bersaing di pasar global sehingga tidak hanya menjadi pasar negara lain.

"Laju ekonomi kuartal III-2020 mengalami kontraksi yang mayoritas pendapatan usahanya berbasis harian dan tak konsisten. Namun kita tidak boleh menyerah, momentum krisis ini bisa dimanfaatkan menjadi peluang dan lompatan bagi kita berinovasi dan tangguh di pasar global. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi tujuan pasar pelaku ekonomi negara lain," kata Erick dalam Pembukaan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2020 secara virtual, Kamis (10/12/2020).

Selain itu, pemerintah dan BUMN pun memberikan dukungan kepada UMKM berupa iklim usaha yang sehat, dan peluang pasar yang lebar melalui sistem pasar digital UMKM (PaDi). Pasar digital ini akan mempertemukan UMKM dengan BUMN, sehingga mereka dapat memiliki pengalaman bertransaksi secara digital, dan juga memiliki akses modal kerja.

"Selanjutnya tantangan ke pasar global adalah inovasi dan pemanfaatan digital. Makanya BRILIANPRENEUR cocok untuk UMKM naik kelas, dan bisa meningkatkan kapasitas UMKM untuk berorientasi ekspor. Ini juga sejalan dengan BUMN go global yakni upaya mengembangkan dunia usaha tanah air di tingkat dunia," ujarnya.

Meski demikian masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dilakukan UMKM agar bisa berkembang lagi, salah satunya memperbaiki rantai pasok di dalam negeri dan global.

"Saya yakin UMKM kita memiliki potensi segera pulih dari pandemi Covid-19 dan meningkatkan kapasitas karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan dukungan pemerintah," kata Erick.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan kekuatan UMKM Indonesia berada pada high end produk dan produk kustom. Kekuatan ini menurutnya berasal dari kekayaan budaya yang bisa menginsiprasi produk kustom.

"Untuk itu, penting pembiayaan dan basnsos untuk memperkuat UMKM, dalam menghadapi ketidakpastia. Pemerintah dan pelaku UMKM harus fokus pada rantai pasok nasional global, dan melakukan kegiatan usaha berbasis klaster serta digitalisasi teknologi produksi dan teknologi produksi," kata Teten.

Dia juga menegaskan penting meningkatkan daya saing produk UMKM sehingga lebih bervariasi. Di masa pandemi ini, UMKM alat kesehatan, pertanian, dna pertukangan juga semakin banyak bermunculan.

Teten mengharapkan melalui BRILIANPRENEUR ekspor UMKM dapat semakin meningkat, dan masuk ke dalam rantai pasok global terutama ketika daya beli pasar domestik tengah terganggu. Dengan begitu, meski dalam masa pandemi dan kontraksi ekonomi diharapkan bisa meningkatkan penjualan dan omset UMKM.

"Saat ini daya beli masyarakat terganggu, penting bagaimana memperkuat daya beli melalui program jaminan sosial misalnya. Karena ekonomi kreatif semakin dilirik dan diharapkan bisa mengembangkan UMKM, antusiasme penggunaan produk lokal semakin meningkat, dan lapangan pekerjaan terbuka lebar," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan tahun lalu BRILIANPRENEUR telah memfasilitasi sekitar 23 kontrak dengan nilai US$ 33,5 juta. Meski tahun ini momen ini dilakukan secara online dan offline diharapkan mendapatkan antusiasme yang sama dari buyer mancanegara. Sunarso mengharapkan tahun ini nilai kontrak yang diharapkan tercapai dari BRILIANPRENEUR mencapai US$ 50 juta.

"Target BRI kalau tahun lalu bisa ada 23 kontrak, yang harus datang secara fisik dengan adanya akses secara virtual diharapkan justru menjadi lebih luas. Kalau bisa melebihi US$ 50 juta sudah bagus," kata Sunarso.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Cara BRI Ajak Pelaku UMKM Naik Kelas ke Pasar Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular