
Andai Tak Libur Pilkada, Rupiah Niscaya Bakal Perkasa!

Penguatan rupiah tidak lepas dari optmisme yang merebak di pasar keuangan dunia. Optimisme ini kemudian mendorong investor untuk berani mengoleksi aset-aset berisiko.
Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,35% ke 30.173,88. Sementara S&P 500 bertambah 0,28% menjadi 3.702,25 dan Nasdq Composite menguat 0,5% ke 12.582,77, keduanya menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Bursa saham Asia pun dihiasi warna hijau. Berikut perkembangan indeks saham utama Benua Kuning pada pukul 08:50 WIB:
Adalah kabar dari Johnson & Johnson yang menjadi penyemangat investor. Perusahaan farmasi dan produk kesehatan itu mengungkapkan bakal segera memperoleh hasil uji coba tahap akhir vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang sedang mereka kembangkan.
Paul Stoffles, Chief Scientist Johnson & Johnson, menyatakan pihaknya menargetkan hasil uji cona tahap akhir bisa keluar bulan depan. Lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu Februari 2021.
Kabar lain soal vaksin yang juga menggebirakan adalah dari Pfizer. Otoritas pengawas obat dan makanan AS (US Food and Drug Administration/FDA) merilis dokumen bahwa tidak ada masalah dalam vaksin anti-virus corona yang dikembangkan oleh Pfizer dan mitra mereka dari Jerman, BioNTech.
Belum lama ini, Pfizer dan BioNTech menyebut vaksin mereka punya tingkat efektivitas mencapai 95% dalam menghalau virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu. Dokumen FDA menyebutkan data yang mereka peroleh sesuai dengan ekspektasi.
"Sejak masa-masa kelam pada akhir Oktober, situasi terus membaik sampai dengan pekan pertama Desember. Mungkin tidak lama lagi kita akan menikmati hasilnya, vaksin akan medapat izin dan mulai diedarkan," kata Bill Northey, Senior Investment Director US Bank Wealth Management yang berbasis di Minneapolis, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
