
Yuk Simak, Banyak Perusahaan yang Gelar Aksi Korporasi Nih!

6. Jokowi Suntik BUMN Ini Rp 268 Miliar
PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia mendapatkan suntikan dana dari pemerintah Rp 268 miliar melalui penyertaan modal negara (PMN).
Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) 67/2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.
Suntikan ini diberikan utamanya untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan, seperti dikutip melalui pertimbangan pemberian suntikan dana dalam PP tersebut, Senin (7/12/2020).
7. Bos Inalum Sebut Laba Freeport Ditargetkan Rp 12,3 T di 2021
PT Freeport Indonesia (PTFI) diproyeksikan akan mencetak laba sebesar US$ 870 juta atau sekitar Rp 12,27 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$) pada 2021.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan MIND ID Orias Petrus Moedak dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Senin (07/12/2020).
Orias mengatakan, perkiraan pencapaian laba bersih PTFI pada tahun depan tersebut meningkat dari perkiraan capaian laba pada tahun ini dan 2019 lalu. Dia menyebutkan, PTFI hanya membukukan laba sebesar US$ 166 juta (Rp 2,3 triliun) pada 2019 dan perkiraan US$ 366 juta (Rp 5,16 triliun) pada 2020 ini.
8. Pertamina Teken MoU Gasifikasi Batu Bara dengan Adaro, INDY
PT Pertamina (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama pengembangan proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) dengan sejumlah perusahaan batu bara, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) di Jakarta, hari ini, Senin (07/12/2020).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, program gasifikasi batubara merupakan upaya perusahaan untuk mengembangkan energi alternatif dengan bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia sekaligus mengurangi impor LPG.
9. Puluhan Dimerger, 16 BUMN Bakal Masuk Holding Pangan
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menyebutkan pembentukan holding BUMN pangan akan rampung pada awal 2021 mendatang. Tujuan pembentukan holding ini adalah untuk membuat pangan di dalam negeri menjadi lebih terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Dalam proses ini, beberapa perusahaan yang memiliki lini bisnis yang sama akan digabungkan sehingga hanya akan menyisakan 16 anak usaha di bawah holding tersebut, termasuk anak usaha RNI yang eksisting.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]