Yuk Simak, Banyak Perusahaan yang Gelar Aksi Korporasi Nih!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 December 2020 08:57
Warga mempelajari platform investasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (7/12/20) ditutup melesat kencang 2,13% ke level 5.934,28.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 400 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 17,3 triliun.

Kedatangan vaksin Sinovac ke Tanah Air menjadi sentimen positif kemarin. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin yang diangkut menggunakan pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), pesawat jenis Boeing 777-300ER tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 21.25 WIB pada Minggu (6/12/2020).

Sementara itu cadangan devisa (cadev) Indonesia kembali mengalami penurunan di bulan November, meski cukup tipis. Tetapi, jika melihat ke belakang cadev sudah mengalami penurunan dalam 3 bulan beruntun.

Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa hingga akhir bulan lalu sebesar US$ 133,6 miliar. Turun US$ 100 juta dibandingkan Oktober 2020 yaitu US$ 133,7 miliar.

Untuk memulai lagi perdagangan hari ini Selasa (8/12/20200, ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi kemarin.

1. Perusahaan Prajogo Pangestu Mau Merger Anak Usaha

Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), mengumumkan rencana merger dengan perusahaan anak, PT Styrindo Mono Indonesia (SMI). Penggabungan ini diperkirakan akan mulai efektif pada 1 Januari 2021 mendatang.

Dalam pengumuman yang disampaikan perusahaan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, pertimbangan merger tersebut nantinya akan mengintegrasikan proses produksi secara keseluruhan, pemetaan produk yang lebih baik serta meningkatkan proses sinergi pengadaan dan akuntansi. Sehingga, diharapkan akan meningkatkan kinerja operasional.

2. Emiten Kertas Sinarmas Terbitkan Obligasi Jumbo Rp 3,55 T

Emiten kertas milik grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) menerbitkan obligasi senilai Rp 3,55 triliun. Hasil obligasi ini sebagian besar akan digunakan perusahaan untuk pembiayaan kembali (refinancing) kewajibannya dan sisanya akan pemenuhan modal kerja.

Berdasarkan prospektus yang disampaikan perusahaan, obligasi ini diterbitkan dalam tiga seri. Seri A senilai Rp 504,63 miliar dengan kupon 8,5% dengan tenor 370 hari.

Seri B dengan nilai Rp 2,46 triliun dengan bunga 10% per tahun dan tenor tiga tahun. Serta seri C dengan nilai yang diterbitkan Rp 582,71 miliar dengan bunga yang ditawarkan 11% per tahun dengan tenor lima tahun.

3. Ada Pandemi Covid, Laba Eks Holcim Melesat 120% jadi Rp 438 M

Di tengah tekanan akibat pandemi Covid-19, emiten semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), masih mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 438,50 miliar sampai dengan September 2020. Perolehan itu mengalami kenaikan sebesar 120,88% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 198,52 miliar.

Mengacu laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan, pendapatan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ini mengalami penurunan sebesar 5,21% menjadi Rp 7,33 triliun dari sebelumnya Rp 7,73 triliun.

4. Northstar & TPG Caplok Bisnis Olahan Susu Milik Japfa

Perusahaan agribisnis Japfa Ltd. induk usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melepas 80% kepemilikannya dari bisnis produk susu miliknya kepada dua perusahaan investasi, yakni TPG dan Northstar Group. Pemilikan tersebut bernilai sebesar US$ 236 juta atau setara Rp 3,34 triliun, sedangkan 20% sisanya masih dimiliki oleh Japfa.

CEO Japfa Tan Yong Nang mengatakan kemitraan dengan TPG dan Northstar ini ditujukan untuk mempercepat pengembangan bisnis produk susu yang saat ini sudah berkembang di China dan Asia Tenggara.

5. Darma Henwa Gelar Kerja Sama Dengan Perusahaan Ban China

Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melakukan kerja sama dengan perusahaan produsen ban asal China, Fujian Haian Rubber Co. Ltd, untuk meningkatkan produktivitas alat berat di tambang.

Dengan perjanjian lima tahun Total tyre management (TTM) ini, Fujian Haian Rubber, melalui anak usahanya PT Luan Tire Indonesia, akan menyediakan kebutuhan ban untuk alat berat pada lokasi pertambangan batubara Darma Henwa di Bengalon, Kalimantan Timur, Asam Asam di Kalimantan Selatan, dan Satui-Senakin di Kalimantan Selatan.

6. Jokowi Suntik BUMN Ini Rp 268 Miliar

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia mendapatkan suntikan dana dari pemerintah Rp 268 miliar melalui penyertaan modal negara (PMN).

Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) 67/2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.

Suntikan ini diberikan utamanya untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan, seperti dikutip melalui pertimbangan pemberian suntikan dana dalam PP tersebut, Senin (7/12/2020).

7. Bos Inalum Sebut Laba Freeport Ditargetkan Rp 12,3 T di 2021

PT Freeport Indonesia (PTFI) diproyeksikan akan mencetak laba sebesar US$ 870 juta atau sekitar Rp 12,27 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$) pada 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan MIND ID Orias Petrus Moedak dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Senin (07/12/2020).

Orias mengatakan, perkiraan pencapaian laba bersih PTFI pada tahun depan tersebut meningkat dari perkiraan capaian laba pada tahun ini dan 2019 lalu. Dia menyebutkan, PTFI hanya membukukan laba sebesar US$ 166 juta (Rp 2,3 triliun) pada 2019 dan perkiraan US$ 366 juta (Rp 5,16 triliun) pada 2020 ini.

8. Pertamina Teken MoU Gasifikasi Batu Bara dengan Adaro, INDY

PT Pertamina (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama pengembangan proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) dengan sejumlah perusahaan batu bara, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) di Jakarta, hari ini, Senin (07/12/2020).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, program gasifikasi batubara merupakan upaya perusahaan untuk mengembangkan energi alternatif dengan bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia sekaligus mengurangi impor LPG.

9. Puluhan Dimerger, 16 BUMN Bakal Masuk Holding Pangan

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menyebutkan pembentukan holding BUMN pangan akan rampung pada awal 2021 mendatang. Tujuan pembentukan holding ini adalah untuk membuat pangan di dalam negeri menjadi lebih terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Dalam proses ini, beberapa perusahaan yang memiliki lini bisnis yang sama akan digabungkan sehingga hanya akan menyisakan 16 anak usaha di bawah holding tersebut, termasuk anak usaha RNI yang eksisting.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular