Update! Dolar AS Diramal Ambrol Hingga 2 Tahun ke Depan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 December 2020 15:01
rupiah melemah terhadap Dollar
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Meski diprediksi akan melemah hingga 2 tahun ke depan, dolar AS juga diprediksi tidak akan merosot tajam. Sebab statusnya sebagai mata uang global yang berperan untuk transaksi international.

Berdasarkan data dari International Monetari Fund (IMF), porsi dolar AS di cadangan devisa global hanya 57,45% atau US$ 6.901,5 miliar di kuartal II-2020. Sangat jauh dibandingkan euro di posisi kedua dengan porsi 19,01%.

Kemudian, melansir The Balance, sekitar 90% transakasi valuta asing dunia melibatkan dolar AS, 40% obligasi dunia diterbitkan dalam bentuk dolar AS, sehingga kebutuhan akan the greenback selalu besar. Sehingga, meski masih akan melemah hingga 2 tahun ke depan, kemungkinan tidak akan merosot tajam.

Hasil survei dari Reuters juga menunjukkan mata uang yang menguat tajam melawan dolar AS di tahun ini diprediksi tidak akan mengulangi kinerja tersebut di tahun depan. Artinya meski masih menguat, tetapi tidak akan sebesar di tahun ini.

Sepanjang tahun ini, krona Swedia menjadi mata uang dengan kinerja terbaik melawan dolar AS, dengan penguatan lebih dari 10%. Euro yang menguat lebih dari 8% diprediksi akan melemah ke kisaran US$ 1,20 dalam 3 bulan ke depan, saat ini mata uang 19 negara tersebut berada di atas US$ 1,21. 

Sementara itu mata uang emerging market diprediksi masih akan menguat 12 bulan ke depan, sebab investor asing kembali mengalirkan modalnya ke aset-aset berisiko.
Hal ini juga terlihat di Indonesia, aliran modal mulai masuk ke dalam negeri.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sepanjang bulan November kepemilikan asing atas Surat Berharga Negara (SBN) naik sebesar Rp 15,56 triliun menjadi Rp 970,51 triliun. Alhasil, rupiah menguat 3,63% pada bulan lalu.

Jika tren ini terus berlanjut, rupiah tentunya bisa menguat lagi di tahun depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular