Sentimen Pasar Pekan Depan

IHSG Sudah Reli 9 Pekan, Mau Ngarep Cuan Gokil Lagi?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 December 2020 20:30
Ilustrasi Dollar
Foto: Freepik

Selain perkembangan kasus Covid-19 yang berisiko membuat PSBB diketatkan lagi, pekan depan ada beberapa data ekonomi dari dalam negeri yang bisa menggerakkan pasar finansial dalam negeri.

Senin besok akan dirilis data cadangan devisa Indonesia bulan November. Bank Indonesia (BI) sebelumnya di awal November melaporkan per 31 Oktober cadangan devisa sebesar US$ 133,7 miliar, turun US$ 1,5 miliar dibandingkan posisi akhir September.

"Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2020 tetap tinggi sebesar US$ 133,7 miliar, meskipun menurun dibandingkan dengan posisi akhir September 2020 sebesar US$ 135,2 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,7 bulan impor atau 9,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," sebut keterangan tertulis Bank Indonesia, Jumat (6/11/2020).

Di bulan November, cadev berpeluang naik kembali, sebab nilai tukar rupiah menguat sehingga kebutuhan intervensi menjadi minim. Selain itu harga komoditas ekspor andalan Indonesia sedang meroket. Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) berada di level tertinggi 8 tahun, kemudian batu bara di level tertinggi 7 bulan.

Peningkatan cadangan devisa bisa menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan dalam negeri. BI jadi memiliki lebih banyak amunisi untuk menstabilkan rupiah jika mengalami gejolak. Stabilitas Mata Uang Garuda dapat membuat investor asing lebih nyaman berinvestasi di Indonesia, karena risiko kerugian akibat kurs menjadi berkurang.

Selain itu data tingkat keyakinan konsumen akan dirilis pada hari Selasa (8/12/2020), dan penjualan ritel pada Rabu (9/12/2020).

Namun pada hari Rabu sudah ditetapkan sebagai libur nasional dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pelaku pasar tentunya akan memperhatikan apakah pilkada tersebut menimbulkan kerumunan baru yang berisiko membuat kasus Covid-19 melonjak lagi.

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular