
Corona RI Menggila, IHSG Masih Bisa Menguat Ditolong Vaksin

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan pertama bulan Desember kembali menghijau 0,47% dan ditutup di level 5.810,48. Indeks acuan pasar modal Tanah Air masih mampu ditutup di atas level psikologis 5.800 meski terkoreksi pada akhir pekan.
Sentimen positif memang sedang membanjiri pasar modal baik pasar modal global mulai dari perkembangan vaksin Pfizer yang sudah disetujui di Britania Raya untuk penggunaan darurat serta vaksin Moderna yang direncanakan akan disetujui penggunanya oleh Uni-Eropa pada akhir tahun ini atau awal tahun mendatang.
Meskipun demikian hantu corona masih mengintai, terutama di Indonesia setelah rekor harian jumlah pasien Covid-19 kembali dipecahkan dan ancaman aksi ambil untung para investor masih mengintai setelah IHSG melesat selama sebulan terakhir.
Data perdagangan mencatat, selain melesat kencang pekan ini perdagangan kembali ramai dengan total transaksi mencapai Rp 98,39 triliun atau rata-rata Rp 19,67 triliun per hari bahkan pada pekan ini BEI mencatat rekor transaksi tertinggi tahun ini di angka lebih dari Rp 32,8 triliun.
Transaksi tergolong sangat ramai sekal pada perdagangan pertama pekan ini setelah IHSG terkena aksi profit taking oleh para investor yang ingin segera keluar dan merealisasikan keuntungannya.
Hal ini diaminkan oleh investor asing yang kembali masuk ke pasar modal Garuda dengan total jual bersih yang sangat masif yakni sebesar Rp 3,93 triliun di pasar reguler pada perdagangan pekan ini.
Saham yang paling banyak dilego asing pekan ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jual bersih sebesar Rp 915 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 858 miliar.
Sementara itu sahamyang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan beli bersih sebesar Rp 455 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 735 miliar.
Menghijaunya pasar modal meski terbatas tidak lepas dari sentimen vaksin dimana raksasa di sektor farmasi Pfizer dan Moderna dikabarkan sudah semakin dekat dalam mendapatkan ijin edar dari Uni-Eropa untuk vaksin mereka setelah European Medicine Agency mengatakan siap menyelesaikan hasil penilaian mereka terhadap kedua perusahaan masing-masing pada tanggal 29 Desember dan 12 Januari.
Selanjutnya Pfizer juga dikabarkan sudah mendapatkan ijin dari pemerintahan Britania Raya untuk penggunaan darurat bagi vaksin Pfizer dan partnernya BioNTech
Sedangkan ijin dari pemerintahan AS akan datang sebentar lagi, bahkan banyak yang beranggapan bahwa vaksin Pfizer akan disetujui untuk penggunaan darurat sebelum tahun 2021.
Meskipun demikian, kasus Covid-19 kembali meledak di Indonesia dimana data Covid-19 terbaru yang dirilis Satuan Tugas (Satgas) yang menunjukkan rekor baru penambahan jumlah kasus per hari.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus baru Covid-19 tersebut membuat total konfirmasi positif di Indonesia sudah menembus level 550.000 orang dengan pertambahan harian sebanyak 8.369 pasien jauh di atas rekor sebelumnya yang 'hanya' 6.267 pasien
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000